"Artinya dia terkena hawa panas di daerah saluran pernapasan," jelas dr R Aditya Wardhana, SpBP-KRE, Kepala Unit Luka Bakar RSCM, Senin (2/1/2017).
Dari 4 pasien korban kebakaran Kapal Zahro Express yang diterima RSCM, satu di antaranya hanya menjalani rawat jalan. Sedangkan 3 lainnya harus menjalani perawatan di High Care Unit dan Intensive Care Unit.
Ketiga pasien yang dirawat mengalami luka bakar, masing-masing 2 persen, 13 persen, dan 26 persen. Pasien dengan luka bakar 2 persen mendapat perhatian khusus karena memiliki riwayat tenggelam sehingga harus diteropong saluran napasnya.
"Dua pasien di-back up dengan ventilator dan rencana besok kami akan scope, dilihat ke dalam saluran pernapasan sekaligus dibersihkan," kata dr Adit.
Baca juga: Pertolongan Pertama Untuk Luka Bakar: Air Mengalir 20 Menit
Mengenai lama waktu yang dibutuhkan untuk perawatan, dr Adit memberikan estimasi sekitar 1 hari untuk setiap 1 persen derajat luka bakar. Artinya, kurang lebih dibutuhkan sekitar 16 hari untuk pasien dengan luka bakar 16 persen dan 26 hari untuk pasien dengan luka bakar 26 persen.
"Berdasarkan hitungan di negara yang sudah maju. antara 16-26 hari, bukan angka patokan pasti," pungkas dr Adit.
Kapal wisata Zahro Express mengalami insiden di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, dalam perjalanan menuju Pulau Tidung. Belasan penumpang menjadi korban tewas akibat mengalami luka bakar.
Baca juga: Ini Akibatnya Kalau Luka Bakar Diberi Pasta Gigi atau Mentega
(up/rdn)
0 Response to "Satu Korban Kapal Zahro di RSCM Mengalami Trauma Inhalasi"
Posting Komentar