Festival Gendong Istri, Ketika Keintiman Pasutri Dites Melalui Tantangan Fisik

Jakarta, Pernah dengar festival gendong istri? Mungkin belum. Di Indonesia, belum ada festival yang semacam ini. Namun di belahan dunia lain, festival gendong istri kerap dilakukan tiap tahun.

Festival gendong istri berasal dari Finlandia, dan disebut sebagai Eukonkanto di negara asalnya. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1992 dan mulai dijadikan festival olahraga resmi pada tahun 1997.

Legenda mengatakan festival ini merupakan perwujudan dari metode latihan sekawanan perampok gunung pimpinan Herkko Rosvo-Ronkainen. Ronkainen melatih anak buahnya untuk menjadi lebih cepat dan lebih kuat dengan menyuruh mereka lari sembari membawa beban berat yang disesuaikan dengan berat badan istri mereka.

Meski sebagian orang melihat festival ini sebagai lucu-lucuan, namun orang-orang Finlandia, Estonia, Swedia dan negara skandinavia lainnya menganggap gendong istri sebagai olahraga serius. Sebab peraturan festival gendong istri cukup ketat dan rintangan yang harus dilalui tidaklah mudah.

Baca juga: Bakar Kalori Sambil Lakukan Pekerjaan Rumah? Bisa, Coba Saja Gerakan Ini

Pertama, peserta harus merupakan pasangan laki-laki dan perempuan yang merupakan suami istri, tetangga atau pasangan. Usia minimal untuk mengikuti festival ini adalah 17 tahun dan berat badan minimal 49 kilogram.

Jika berat badan istri tidak mencapai 49 kilogram, peserta wajib menambahkan beban berupa apa saja untuk memenuhi batas minimal. Tak ada alat khusus yang disiapkan selain helm, sabuk untuk menggendong dan pelindung standar.

Untuk gaya menggendong, festival ini memiliki 3 jenis gaya, yakni piggyback (gendong di punggung), fireman carry (gendong di bahu) dan estonian style (gendong di punggung namun posisi wanita terbalik dengan kepala di bawah dan kaki mengapit leher pria).

Lintasan yang harus dilalui pun cukup sulit. Panjang lintasan kurang lebih 253,5 meter. Lintasan juga harus memiliki tiga rintangan, yakni dua rintangan kering dan satu rintangan basah berupa kolam lumpur dengan dalam satu meter. Duh, terbayang kan betapa sulitnya mengikuti festival ini.

Untuk itu, peserta haruslah menyiapkan diri sebaik mungkin. Bukan hanya kekuatan fisik, namun keintiman dan kerjasama pasangan juga diuji dalam festival ini.

Meski begitu, festival gendong istri cukup populer. Selain di Finlandia, festival serupa juga diadakan secara rutin di India, Australia dan Amerika Serikat.

Jika ada festival serupa di Indonesia, apakah Anda berminat mengikutinya?

Baca juga: Riset Buktikan Tak Selalu Harus Angkat Berat untuk Punya Tubuh Berotot(mrs/vit)

0 Response to "Festival Gendong Istri, Ketika Keintiman Pasutri Dites Melalui Tantangan Fisik"

Posting Komentar