Ramaikan Pergantian Tahun, Ratusan Pelari Akan Melintas Jakarta-Bogor

Jakarta, Banyak cara untuk merayakan pergantian tahun. Salah satunya dengan menguji kebugaran lewat lomba lari ultra marathon 'Tugu to Tugu: Chapter IV' yang akan digelar di penghujung tahun ini.

Lomba lari yang diadakan oleh komunitas pelari Bogor Runners ini akan melintasi jarak 55 Km. Sekitar 288 pelari akan ikut serta dalam lomba yang akan mengambil start di Tugu Monas Jakarta Pusat pada 31 Desember 2017 ini, dan diharapkan akan finish di Balai Kota Bogor pada 1 Januari 2018, dengan melintasi Tugu Kujang di pusat Kota Bogor.

"Dengan harapan peserta akan mencapai garis finish pada menit-menit pergantian tahun diiringi dengan dentum meriah kembang api dan riuhnya suara terompet tahun baru," tulis panitia dalam rilis yang diterima detikHealth.

Para pelari akan melintasi jalur antar kota seperti Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Pasar Minggu, Margonda Raya, Jalan Raya Citayam, Jalan Raya Karadenan. Memasuki wilayah Bogor, pelari akan melalui Jalan Kedung Halang dan Jalan Sudirman.

Untuk peserta yang belum siap menempuh jarak Ulta Marathon, Tugu to Tugu: Chapter IV juga melombakan nomor Half Ultra sejauh 30 Km. Nomor ini mengambil start di Polsek Depok dan finish di titik yang sama dengan nomor ultra.

Rute dari Tugu Monas di Jakarta hingga Kota Bogor dengan melintasi Tugu Kujang disebut sebagai simbolisasi 'kedekatan' kedua wilayah yang bersebelahan tersebut. "Di mana setiap harinya terdapat 1,38 juta orang yang secara regular berpergian secara commuter baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum," demikian dikutip dari rilis tersebut.

Pentingnya persiapan

Selain jaraknya cukup jauh, lomba ini pastinya akan sangat menantang karena berlangsung pada malam hari hingga lewat tengah malam. Pakar kesehatan olahraga dr Michael Triangto, SpKO kepada detikHealth mengingatkan pentingnya persiapan yang cukup.

"Kalaupun pemula ingin ikut, dia itu mungkin pemula untuk ultra marathon, namun pernah melakukan lomba lari marathon. Atau, dia sekadar partisipan yang tidak perlu menyelesaikan pertandingan tersebut. Nah inilah yang harus di wanti-wanti, persiapan harus cukup," kata dr Michael.

Salah satu yang perlu diperhitungkan dengan cermat menurut dr Michael adalah faktor hidrasi. Berbeda dengan siang hari yang terik, pada malam hari para pelari dikhawatirkan tidak menyadari hilangnya cairan tubuh baik melalui keringat maupun pernapasan.

"Jadi kesiapan dan kecukupan air pada saat itu, sebelum memulai lomba dari individu-individunya dan kesiapan cairan selama lomba dan juga setelah lomba," pesan dr Michael.(up/up)

Related Posts :

0 Response to "Ramaikan Pergantian Tahun, Ratusan Pelari Akan Melintas Jakarta-Bogor"

Posting Komentar