Belajar dari Kasus dr Letty, Begini Saran Psikolog Upaya Hindari KDRT

Jakarta, dr Letty Sutiri tewas di ujung pistol rakitan dr Helmi karena menggugat cerai. Sebelum enam peluru menembus tubuh, Letty kerap menjadi sasaran kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya. Letty dipukul hingga lebam di sekujur tubuh bahkan diseret oleh pelaku ke luar rumah.

"Dia pernah seret istrinya dari luar ke dalam rumah, 'Itu yang buat istri saya mau cerai'," kata salah seorang anggota polisi itu sambil menirukan omongan Helmi, seperti dikutip dari detikNews.

Menurut penuturan kakak korban, Afifi Bahtiar, Letty merupakan pribadi yang tertutup sehingga keluarga tak banyak tahu apa yang dialami oleh Letty.

"Saya kan nggak tinggal di Jakarta, tapi saya pernah dengar sering memar itu, pas ditanya katanya jatuh. Ya kita pikir benar jatuh, pas lama-lama kita lihat itu terakhir itu kemarin dia ke dokter, ada grup WA keluarga di foto itu memar semua (kaki dan tangan) ya sudah saya sarankan proses saja lapor ke polisi," tutur Afifi.

Baca juga: Mengapa Orang yang Mengalami KDRT Seperti dr Letty Kerap Menutupi Perlakuan Pasangan?

Belajar dari kasus tersebut, jika mengalami KDRT secara terus menerus dan mendapat ancaman akan dibunuh, psikolog klinis dewasa, Christina Tedja, M.Psi, Psikolog, atau yang akrab disapa Tina mengatakan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menghindari kondisi yang umumnya memicu amarah pasangan.

"Apabila sudah terlanjur marah dan memberikan tanda-tanda kekerasan segera selamatkan diri dengan keluar dari rumah (membawa anak)," terang Tina saat dihubungi detikHealth.

Upaya lainnya, menurut Tina, secara psikis sebaiknya tidak menyimpan sendiri masalah tersebut. Oleh karena itu tidak ada salahnya berbagi atau bercerita dengan teman dekat yang bisa dipercaya.

"Apabila sudah mengancam segera laporkan pada pihak yang berwajib dan meminta perlindungan," tegas Tina.

Baca juga: Bisakah Mengenali Ciri Pelaku KDRT Seperti yang Dilakukan dr Helmi?(hrn/up)

0 Response to "Belajar dari Kasus dr Letty, Begini Saran Psikolog Upaya Hindari KDRT"

Posting Komentar