Dalam Evolusi, Manusia Kehilangan Ekornya Dua Kali

Jakarta, Ketika janin mulai berkembang di dalam rahim, di usia kehamilan lima minggu akan terlihat jelas bahwa manusia memiliki ekor. Namun kemudian lama-lama ekor tersebut menghilang hingga ketika lahir hanya tersisa tulang pendek yang tersembunyi di dalam tubuh.

Mengapa manusia kehilangan ekor dijelaskan karena tak membutuhkannya untuk bisa berdiri tegap. Tapi bagaimana proses hilangnya ekor dalam perjalanan panjang evolusi manusia belum terungkap.

Hingga riset terbaru oleh peneliti University of Pennsylvania mengungkap bahwa asal ekor dapat dilacak hingga fosil ikan purbakala Aetheretmon yang hidup 350 juta tahun lalu. Aetheretmon sendiri adalah nenek moyang dari binatang-binatang darat yang hidup saat ini.

Baca juga: Peneliti Sebut Prosedur Caesar Pengaruhi Evolusi Perempuan

Pemimpin studi Lauren Sallan mengatakan pada Aetheretmon terdapat sirip ekor berdaging dan sirip ekor fleksibel yang saling tumpang tindih. Seiring perjalanan waktu dua sirip tersebut lalu berkembang secara terpisah.

Bagi spesies yang berkembang hidup di dalam air, ekor berdaging kaku tersebut lama kelamaan hilang dengan tujuan agar dapat memiliki kemampuan manuver lebih baik. Sementara itu untuk spesies yang berevolusi hidup di darat ekor fleksibelnya hilang dan ekor berdaging mereka berkembang hingga pada akhirnya seperti sekarang kita temukan pada kucing, anjing, dan hewan lain.

"Ekor berdaging ini berasal dari nenek moyang vertebrata awal dan bisa ditemukan pada embrio-embrio muda. Oleh karena itu sangat sulit untuk menghilangkan ekor sepenuhnya tanpa menyebabkan masalah lain," kata Lauren seperti dikutip dari Live Science, Selasa (13/12/2016).

Pada manusia dan beberapa spesies primata lain, proses evolusi penghilangan ekor ini berkembang selangkah lebih maju. Lauren mengatakan ekor berdaging yang tersisa ketika mahluk vertebrata mulai hidup di darat pertumbuhannya tertekan ketika manusia belajar berjalan dengan dua kaki.

"Kehilangan tulang berdaging yang tersisa, membuat gerakan tubuh yang tegak lebih baik. Sama seperti ikan, sisa tulang berdaging tersebut masih ada terkubur di bagian bawah punggung terhambat pertumbuhannya karena kehilangan sinyal molekul yang bila ada bisa membuatnya tumbuh seperti tangan atau kaki," pungkas Lauren.

Baca juga: Sejak Dahulu Wajah Pria Dirancang untuk Menerima Tamparan

(fds/vit)

Related Posts :

0 Response to "Dalam Evolusi, Manusia Kehilangan Ekornya Dua Kali"

Posting Komentar