Agar Tak Ada 'Jupe' Lainnya, Vaksin HPV Masuk Program Imunisasi Dasar 2019

Jakarta, Kabar artis Yuli Rachmawati alias Julia Perez (Jupe) yang terkena kanker serviks membuka mata orang-orang untuk penyakit ini. Kanker serviks adalah satu-satunya jenis kanker yang diketahui jelas penyebab dan pencegahannya oleh karena itu angka kejadian seharusnya tidak terlalu tinggi.

Namun fakta berkata lain, di Indonesia penyakit yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) ini menduduki peringkat kedua kanker pada wanita setelah kanker payudara. Data World Health Organization (WHO) memperkirakan di Indonesia setiap tahunnya terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.

Pengetahuan yang minim terhadap kanker serviks menjadi salah satu faktor yang disebut berperan besar terhadap tingginya angka kasus.

Baca juga: Masih Berjuang Melawan Kanker, Jupe Menangis Penyakitnya Disebut Kutukan

"Banyak orang masih enggak tahu apa itu kanker serviks... Di posisi saya sebagai publik figur agar berat menceritakan pada masyarakat apa yang saya rasakan," kata Jupe beberapa waktu lalu ketika ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Terkait hal tersebut dimulai pada tahun 2016 sebetulnya pemerintah lewat Kementerian Kesehatan telah memulai proyek pengenalan vaksin HPV. Mulai dari Jakarta lanjut ke Yogyakarta, vaksin diberikan pada anak perempuan umur 9 tahun ke atas sebagai langkah pencegahan.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Penularan Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, dr HM Subuh, MPPM, mengatakan rencananya di tahun 2017 mendatang pemberian vaksin HPV akan dikembangkan ke empat provinsi. Bila semua berjalan lancar maka pada tahun 2019 vaksin HPV bisa masuk ke dalam program imunisasi nasional.

"Perlu dicatat ini sifatnya demonstrated project di empat provinsi. Kalau misalnya 2017 berjalan dengan baik maka tahun 2018 akan disediakan dananya," ungkap dr Subuh.

"Masalah bukan cuma dari sisi teknisnya tapi juga dari sisi sosiologis. Misalnya bagaimana masyarakat bisa menerima dan mengerti, hal yang seperti ini kan yang harus dipersiapkan. Dalam waktu satu tahun akan terus kita lakukan toh masih banyak terjadi penolakan-penolakan," lanjut dr Subuh.

Ketika nanti vaksin HPV masuk menjadi program imunisasi nasional, diharapkan angka kasus serviks bisa berkurang drastis. Bahkan bila bisa tidak ada lagi kasus seperti Jupe.

Baca juga: Bisa Cegah Beberapa Jenis Kanker, Jangan Ragu Berikan Vaksin HPV pada Anak

(fds/vit)

Related Posts :

0 Response to "Agar Tak Ada 'Jupe' Lainnya, Vaksin HPV Masuk Program Imunisasi Dasar 2019"

Posting Komentar