Perlu Tahu! Antibiotik pada Hewan Ternak Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

Jakarta, Bijak pemakaian antibiotik tak hanya untuk manusia tapi juga pada hewan, khususnya hewan ternak. Sebab jika daging hewan dikonsumsi manusia, bisa jadi masuk ke dalam tubuh. Paparan ini bisa menyebabkan manusia kebal antibiotik.

dr Hari Parathon SpOG(K) selaku Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) mengatakan penularan bakteri resisten dari hewan ternak bisa melalui daging yang dimakan manusia.
Kata dia, jika hewan di peternakan sering diberikan antibiotik, maka masih terdapat residu antibotik pada dagingnya.

"Ketika dimakan manusia, sudah otomatis antibiotik tersebut masuk ke tubuh," kata dr Hari dalam acara semiloka 'Bijak Gunakan Antibiotik' di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta, Selasa (2/11/2016).

Hal itu, lanjutnya, sama saja dengan konsumsi antibiotik, padahal tidak sedang terkena infeksi bakteri. Sesuai dengan penggunaannya, antibiotik digunakan hanya jika terkena infeksi bakteri saja.

Baca juga: Hewan Sembarangan Diberi Antibiotik, Efeknya Bisa Ke Manusia

Jika pemakaian bakteri tidak sesuai dengan fungsinya dan digunakan dalam jangka panjang dan berlebihan bisa menyebabkan bakteri bermutasi dan jadi kebal. Dampak tersebut memang tidak langsung dapat dirasakan, karena butuh efek dalam jangka panjang.

"Di tubuh kita terdapat bakteri yang bermutasi tadi, tapi kita belum jatuh sakit selama kekebalan kita masih bagus, disaat saya stroke. Nah, bakteri itu mulai berulah," tutur dr Hari.

Selain konsumsi daging, kontak penularan langsung juga bisa melalui hewan yang alami resistensi antibiotik. Bakteri yang sudah berada pada hewan yang sudah resistensi antibiotik dapat berpindah ke tubuh manusia. Akibat dari penularan langsung tersebut dapat terlihat jika kondisi badan lemah sehingga mudah terserang penyakit.

Baca juga: Resistensi Antibiotik Juga Bisa Terjadi di Sektor Peternakan

Karena itu, seharusnya pemberian antibiotik hanya boleh diberikan pada hewan ternak yang sakit. Itu pun obat antibiotik yang khusus untuk hewan saja. Namun, masih ada peternak yang menggunakan antibiotik pada hewan ternaknya untuk alasan pertumbuhan

"Seharusnya edukasi mengenai resistesi antibiotik terus-menerus diberikan, baik kepada petugas kesehatan, masyarakat dan juga peternak," jelas dr Hari.(vit/vit)