"Benjolan dalam payudara itu ada macam-macam. Cuma secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu tumor atau kanker," tutur dr Doddy Permadi Aryawan, SpOk, dokter spesialis okupasi dari Graha Medika dalam acara Talkshow Garda Medika 'Octobreast Deteksi Dini untuk Proteksi Terbaik' di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
dr Doddy menjelaskan, tumor merupakan benjolan yang bersifat jinak dibandingkan kanker yang merupakan benjolan bersifat ganas. Ia menambahkan, faktor hormonal dapat memengaruhi munculnya benjolan pada payudara.
Baca juga: Kanker Payudara, The Silent Killer Pembunuh Wanita di Indonesia
"Kemungkinan benjolan bisa muncul di payudara lagi dan lagi itu pasti karena hormonal perempuan. Jadi selama wanita masih memproduksi hormon tersebut (estrogen dan progesteron), ada kemungkinan hormon itu berubah secara fungsi dan menimbulkan benjolan kapan saja," sambung pria yang akrab disapa Dok Bro ini.
Lebih lanjut, dr Doddy memberi contoh kasus seseorang yang di payudaranya munculnya benjolan hingga tiga kali.
"Jadi memang ada salah satu kasus pasien, dia ada benjolan lalu diangkat kemudian muncul benjolan lagi dan diangkat karena jinak. Yang terakhir ada benjolan lagi tapi nggak ada rasa sakit, nah ternyata itu malah ganas. Jadi kalau ada benjolan apapun sebaiknya diperiksakan," ucap dr Doddy.
"Ini harus jadi kewaspadaan ya, kalau Anda sudah pernah punya benjolan atau tumor sebaiknya Anda harus rutin melakukan check up. Karena mungkin benjolan dapat muncul kembali," imbuh dr Doddy.
Oleh karena itu, tidak bosannya dr Doddy mengingatkan fungsi dari pemeriksaan payudara sendiri (sadari) untuk mendeteksi dini ada atau tidaknya benjolan di payudara, terlepas itu kanker atau bukan. Kemudian, menurutnya yang berhak menentukan kanker atau tidaknya hanyalah seorang dokter
"Untuk ciri sendiri memang benjolan yang jinak itu biasanya bergerak, sementara benjolan ganas biasanya malah menetap atau menempel di otot jadi nggak gerak. Dan untuk sisi permukaan, benjolan jinak bisa dirasakan misalnya berbentuk oval, tapi kalau ganas permukaannya bisa berdumpul-dumpul atau nggak rata," terang dr Doddy.
"Tapi memang hal tersebut merupakan gejala klinis pada mayoritas orang. Tapi ada juga yang keliatan kecil dan gerak tapi pas dibiopsi ternyata kanker walaupun kemungkinannya kecil," kata dr Doddy.
Baca juga: Ingat! Kanker Payudara Tak Selalu Ditandai dengan Benjolan Kecil(rdn/vit)
0 Response to "Ingat, Ada Benjolan di Payudara Belum Tentu Tanda Kanker"
Posting Komentar