Kisah Ibu Satu Anak yang Bikin Kamu Berpikir Ulang untuk Cobain Rokok

Jakarta, Rokok memang sudah merajalela di hampir semua kalangan, tak pandang pria maupun wanita. Seperti wanita satu ini, Malika yang menganggap dirinya adalah korban keganasan nikotin. Bagaimana tidak, berpuluh-puluh tahun ia telah dikuasai oleh rokok.

Seperti yang kita tahu bahwa rokok mengandung berjuta-juta zat kimia berbahaya yang salah satunya adalah zat nikotin, yaitu zat yang memiliki efek ketergantungan. Namun Malika sudah terkena zat itu sejak usia remaja.

"Dari SMP kelas tiga... Sekarang satu setengah bungkus sehari," ujarnya ketika ditemui di salah satu kafe di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2017).

Baca juga: Saran Terapis agar Sukses Berhenti Merokok Seperti Indro Warkop

Ibu satu anak ini mengaku tidak pernah bisa berhenti merokok dengan berbagai macam metode. Nikotin sudah membelenggu otaknya sehingga membuatnya sangat sulit lepas dari rokok.

"Pertama kali nggak sengaja ketemu temen yang kerja di klinik kesehatan gitu. Jadi dia mau coba bantu. Itu nggak rutin cuma beberapa pertemuan, itu nggak berhasil. Habis itu aku coba menyisihkan uang yang harusnya beli rokok aku tabung, itu nggak berhasil. Habis itu ikut kegiatan kantor yang lebih banyak menggunakan fisik kayak naik gunung gitu, itu nggak berhasil. Terus kantor punya kegiatan nge-gym kayak gitu-gitu, itu nggak berhasil," cerita Malika.

Berbagai macam cara tidak ada yang berhasil membuat niat dan motivasinya menurun. Beruntung, anaknya sudah mulai memintanya untuk berhenti merokok. Walau dirasa sangat menyebalkan, namun hal itu dijadikan Malika sebagai motivasi untuk berhenti.

"Merokok dengan adanya anak kecil juga merepotkan sih harus ganti baju. Ada kerepotan-kerepotan sendiri sih, dan itu menyebalkan. Tapi aku harus keluar dari adiksi itu tadi," harapnya.

Baca juga: Bisa Berhenti Merokok Karena Anak, Ini Pesan Indro pada Orang Tua

(wdw/up)

Related Posts :

0 Response to "Kisah Ibu Satu Anak yang Bikin Kamu Berpikir Ulang untuk Cobain Rokok"

Posting Komentar