Obat-obatan Belum Tentu Bisa Atasi Masalah Disfungsi Ereksi, Ini Alasannya

Jakarta, Disfungsi ereksi adalah sebuah gangguan di mana penis tidak dapat atau kesulitan mempertahankan ereksi. Bagi seorang pria hal ini bisa jadi sesuatu yang mengkhawatirkan.

Oleh karena itu di pasaran banyak metode terapi dan obat-obatan ditawarkan dengan klaim dapat mengatasi masalah disfungsi ereksi, namun perlu diketahui tidak semua metode tersebut terbukti keefektifannya.

dr Dimas Tri Prasetyo dari Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengatakan disfungsi ereksi secara umum bisa disebabkan oleh dua faktor berbeda yaitu organik dan psikis. Untuk bisa mengatasinya maka terapi harus disesuaikan dengan faktor yang jadi penyebab.

Baca juga: Disfungsi Ereksi Akibat Kencing Manis, Bisakah Dipulihkan Lagi?

Faktor organik bisa karena memang ada kelainan pada fisik akibat hal-hal seperti diabetes, konsumsi rokok, dan penyalahgunaan alkohol. Sementara itu faktor psikis lebih ke arah stres dan depresi.

"Banyak pengobatan disfungsi ereksi ditawarkan tapi itu tidak berbasis bukti. Makanya kita studi mau menunjukkan bahwa tidak semua kasus disfungsi ereksi sama," kata dr Dimas ketika ditemui di Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).

Bersama tim yang dipimpin oleh dr Ponco Birowo, SpU(K), PhD, studi pada 33 pria dengan disfungsi ereksi dilakukan dengan menggunakan sebuah alat bernama rigiscan. Alat tersebut bisa mengukur frekuensi ereksi, durasi ereksi, kekerasan ereksi, dan penambahan besar penis ketika seorang pria tertidur.

Mengapa harus saat tidur? dr Dimas menjelaskan karena dalam kondisi normal dalam semalam pria bisa alami ereksi hingga tiga kali. Apabila disfungsi memang disebabkan oleh faktor organik maka alat bisa mengukurnya.

"Saat tidur kan tidak ada pengaruh dari faktor psikis jadi akan kelihatan. Dari pengamatan awal, kita profil lebih banyak yang karena organik sekitar 60 persen sisanya karena faktor psikis," kata dr Dimas.

"Kalau sudah ketahuan karena faktor organik mungkin bisa pakai obat-obatan itu tapi kalau karena faktor psikis kan tidak ada gunanya. Biasanya kalau disfungsi ereksi karena psikis rujuk ke psikolog buat konseling," ungkap dr Dimas.

Baca juga: Berbagai Penyebab Suami Mendadak Malas Bercinta dan Cara Mengatasinya(fds/vit)

0 Response to "Obat-obatan Belum Tentu Bisa Atasi Masalah Disfungsi Ereksi, Ini Alasannya"

Posting Komentar