Ingin Kontrol Nafsu Makan? Ingat Baik-baik Pesan Dokter Ini

Jakarta, Sulit mengontrol nafsu makan bisa dialami siapa saja. Hal ini tentu saja merepotkan, sebabnya nafsu makan yang tak terkontrol bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan meningkatkan berbagai macam risiko penyakit tidak menular.

dr Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD, mengatakan nafsu makan tak terkontrol bisa merupakan bagian dari masalah yang lebih luas, yakni ketagihan gula dan makanan. Untuk hal ini, dr Roy punya pesan khusus yang selalu ia berikan ke pasiennya. Apa itu?

"You are the master of your body. Anda adalah tuan dari tubuh Anda sendiri. Jadi seharusnya kita nggak boleh sampai dikontrol sama makanan dan nafsu makan. Jadi bukan hidup untuk makan tapi makan untuk hidup," tutur dr Roy, dalam seminar World Diabetes Day 2016 di Perkantoran Hijau Arkadia, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ketagihan Gula dan Makan, Risiko Terserang Diabetes Meningkat Pesat

Prinsip 'you are the master of your body' menurut dr Roy akan sangat membantu orang yang mengalami kesulitan dalam mengontrol nafsu makan. Dengan memahami bahwa tubuh diatur oleh kita, maka nafsu makan berlebih bisa disetop dengan memikirkan hal-hal positif.

Berdasarkan pengalaman pribadinya menjadi dokter praktik selama puluhan tahun, memang ada beberapa orang yang sulit mengontrol nafsu makan. Kesulitan ini terbagi menjadi kategori ringan hingga ekstrem.

"Yang ringan itu mungkin dia hanya harus sedia cemilan di meja. Sedangkan yang ekstrem bisa sampai marah dan gelisah kalau tidak makan 4 jenis kue basah dalam satu hari misalnya," tambahnya lagi.

Memang diakuinya nafsu makan berbeda-beda untuk setiap orang. Cara penanganannya pun tidak selalu sama untuk setiap individu dan sangat tergantung akan kemauan dan niat dari individu tersebut.

Oleh karena itu dr Roy juga mengingatkan agar perilaku hidup aktif bergerak harus digaungkan. Banyak makan menurutnya tak masalah asalkan orang terbebas dari perilaku hidup sedentary atau terlalu banyak duduk yang memperburuk kondisi kesehatan.

"Olahraga bisa apa saja, mau lari, jogging, berenang, atau sepeda. Yang penting konsisten dilakukannya," tutupnya.

Baca juga: Hati-hati, Diabetes Punya 'Saudara Kembar' yang Sama Bahayanya(mrs/vit)