Tertular TB Hewan, Dokter Ini Sempat Bikin Rencana Sisa Hidup

Jakarta, Dalam pertemuan Union World Conference on Lung Health yang berlangsung minggu ini tengah dibahas bagaimana menghadapi tuberkulosis (TB) yang disebarkan oleh hewan. TB hewan berbeda dari TB pada umumnya dan penyakit ini diperkirakan menjangkiti lebih dari 100 ribu orang tiap tahun.

Dokter hewan Jonathan Cranston dari Inggris adalah salah satu pasien TB tersebut. Kisahnya mengangkat betapa penting dunia untuk mulai menanggapi serius ancaman TB hewan.

Jonathan sendiri percaya bahwa ia terinfeksi pada tahun 2013 lalu ketika sedang bekerja di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Saat itu ia bekerja mengukur tingkat stress hewan wildebeest (Connochaetes).

Baca juga: Kucing Juga Bisa Sebarkan TB, Ini Buktinya

"Enam minggu (setelah kembali -red) kemudian saya ingat terbangun tengah malam kesulitan bernapas dengan nyeri dada akut. Saya banyak berkeringat membuat piyama dan kasur saya basah," kenang Jonathan seperti dikutip dari BBC, Sabtu (29/10/2016).

"Sebagai dokter hewan, melihat kembali ke belakang, saya harusnya menyadari apa yang sedang terjadi," lanjutnya.

Sebelum terinfeksi Jonathan mendeskripsikan dirinya sebagai orang yang fit. Namun ketika TB datang aktivitas normal sehari-hari seperti jalan kaki dengan anjing atau berenang berubah menjadi sesuatu yang sulit dilakukan.

Ketika diperiksa di rumah sakit baru ketahuan bahwa Jonathan memiliki infeksi TB dari bakteri Mycobacterium bovis. TB ini diketahui datang dari hewan dan lebih berbahaya dari bakteri TB Mycobacterium tuberculosis yang umum menyerang manusia.

"Dengan segala hormat para dokter tidak tahu tentang itu dan mereka ragu apa yang harus dilakukan dengan saya. Mereka akhirnya melakukan protokol TB standar," kata Jonathan.

TB hewan dari sifatnya memang lebih sulit untuk diobati dari TB biasa. Menggunakan kombinasi obat antibotik yang salah akan berisiko mendorong infeksi jadi semakin ganas membangun kekebalan terhadap obat.

Jonathan yang terbaring di kasur rumah sakit sudah kehilangan 7,5 kilogram bobot tubuhnya. Pada satu titik ia bahkan sempat percaya sudah tidak ada harapan sehingga membuat rencana sisa hidup.

"Saya menyusun tempat-tempat yang ingin saya kunjungi. Saya senang bepergian menemui banyak hewan... Waktu itu umur saya masih 32 tahun, hidup saya cukup menyenangkan dan berharap bisa lebih lama," ungkap Jonathan.

Beruntung pada November 2014 setelah melewati berbagai terapi Jonathan akhirnya bisa terbebas dari ancaman penyakit. Ia ingin agar lebih banyak kesadaran terus ditingkatkan untuk TB hewan.

"Perlu ada kesadaran lebih besar tentang TB zoonosis. Sekarang ada momentumnya dan itu adalah sesuatu yang bagus. Perlu lebih banyak riset dilakukan sehingga penyakit bisa didiagnosis dan diobati dengan cepat," pungkas Jonathan.

Baca juga: Lebih Sulit Diobati, Waspada Infeksi TB dari Hewan(fds/vit)

Related Posts :

0 Response to "Tertular TB Hewan, Dokter Ini Sempat Bikin Rencana Sisa Hidup"

Posting Komentar