"Depresi pada pasien kanker berhubungan dengan kelangsungan hidup seseorang yang lebih pendek," ucap Donald R Sullivan, ketua penulis studi dari Oregon Health and Science University di Portland.
Peneliti melibatkan lebih dari 1.700 partisipan yang baru didiagnosa kanker paru-paru pada tahun 2003 sampai 2005. Sebelumnya, partisipan sudah menyelesaikan penilaian delapan hal mengenai depresi. Penelitian ini juga dilakukan kembali pada 12 bulan berikutnya.
Dikutip dari Reuters, hampir 40 persen atau 681 partisipan memiliki gejala depresi ketika didiagnosis kanker. Sementara, 14 persen atau 105 partisipan memiliki perkembangan gejala depresi selama masa pengobatan.
Baca juga: Kecanduan Kerja alias Workaholic? Waspada Risiko Depresi Meningkat
"Hasilnya, sebanyak 17 persen orang yang depresi tanpa gejala pada awal studi lebih mungkin meninggal selama masa pengobatan dibandingkan dengan 640 partisipan yang tidak memiliki gejala perkembangan depresi. Sementara 105 partisipan dengan gejala depresi yang baru didiagnosis, 50 persen lebih mungkin meninggal," sambung Sullivan.
Sedangkan 245 partisipan lainnya yang memiliki gejala depresi dan bertahan selama penelitian, sebanyak 42 persen lebih mungkin meninggal.
Dalam laporannya di Jurnal of Clinical Oncology, Sullivan mengatakan orang yang memiliki gejala depresi ketika didiagnosis kanker dan kemudian tidak memiliki gejala depresi kembali justru berisiko lebih mungkin mengalami kematian daripada orang yang belum pernah depresi. Namun peneliti tidak memiliki data mengapa partisipan mengalami depresi.
"Saya yakin sikap positif, semangat juang, dan kemampuan secara signifikan memengaruhi kemampuan pasien berjuang dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa. Hal ini mungkin menjadi jawaban mengapa orang dengan komunitas sosial memiliki perkembangan kanker yang lebih baik," imbuh Sullivan.
Baca juga: Remaja Perempuan yang Kegemukan Rentan Depresi Ketika Dewasa(rdn/vit)
0 Response to "Riwayat Depresi pada Pasien Kanker Rentan Sebabkan Kematian"
Posting Komentar