Kondisi ini kemudian yang membuat pengobatan pun menjadi ikut terlambat dilakukan, sehingga peluang untuk mempertahankan penglihatan menjadi lebih sedikit.
Demikian disampaikan oleh dr Rumita S Kadarisman, SpM(KVR) kepada detikHealth baru-baru ini. Ia seringkali menerima pasien diabetes yang mengalami komplikasi di bagian mata, namun kondisinya sudah cukup parah.
Salah satu komplikasi diabetes di bagian mata yang banyak terjadi adalah retinopati diabetik. Retinopati diabetik merupakan kelainan retina yang dapat terjadi pada hampir semua pasien yang telah lama mengidap diabetes melitus.
Oleh sebab itu, dr Rumita menuturkan penting bagi pasien diabetes terutama yang mengidap diabetes lebih dari lima tahun, untuk memeriksakan retinanya.
Baca juga: Pengalaman Melahirkan Membuat dr Gita Lebih Berempati Saat Bantu Persalinan
Sayangnya, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyebutkan spesialis mata seringkali kurang dilibatkan dalam penanganan pasien diabetes. Masih minimnya edukasi tentang kesehatan mata membuat pasien diabetes jarang diminta untuk melakukan pemeriksaan dan kontrol mata.
"Masalah komplikasi diabetes kan banyak menyangkut penyakit dalam, ke ginjal, jantung, saraf, otak. Untuk mata, saya merasa pelibatan dari teman-teman sejawat masih kurang," ujarnya.
Edukasi kepada pasien diabetes pun dinilai oleh dr Rumita menjadi salah satu hal penting, sehingga pasien bisa datang memeriksakan matanya dengan kesadaran sendiri. Dengan begitu, pasien tak terlalu bergantung pada anjuran dokter dan bisa berinisiatif guna mendapatkan perawatan jika memang dibutuhkan.
Mata memang menjadi organ yang sangat dikagumi oleh dr Rumita. Berawal dari kesenangannya melihat sang ayah yang juga merupakan dokter spesialis mata, pasca lulus pendidikan kedokteran umum dr Rumita lantas mantap memilih spesialisasi ini.
"Saya merasa mata itu sangat dibutuhkan oleh manusia, mulai dari lahir sampai tua. Mata itu sangat kecil tapi banyak bagian-bagiannya. Di kedokteran, spesialisnya dibagi-bagi lagi menjadi sub bagian lain, seperti bagian katarak dan juling, itu beda-beda bagiannya. Sekarang bahkan sudah ada bagian khusus mata anak," tuturnya.
Setelah aktif mengabdi di RS Cipto Mangunkusumo selama 35 tahun, dr Rumita pun kini pensiun. Kini ia masih aktif mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan praktik di RS Mata AINI Jakarta.
"Mata adalah harta yang sangat berharga, hampir 85 persen kehidupan kita bergantung pada mata. Jaga kesehatan mata sebaik mungkin. Yang terpenting, periksa mata juga bila tahu ada penyakit diabetes," pesan dr Rumita.
Baca juga: Bisa Merawat Orang Sakit Maupun Sehat, dr Dian Bahagia Jadi Dokter Gizi
(ajg/up)
0 Response to "Pesan dr Rumita untuk Diabetesi: Jangan Tunda Cek Mata Saat Terdiagnosis"
Posting Komentar