Dr Misha Rosenbach dari University of Pennsylvania menyebut perubahan iklim membuat bumi semakin hangat. Akibatnya, virus, bakteri, jamur dan parasit bisa menempati daerah-daerah baru yang sebelumnya terlalu dingin untuk mereka.
Dr Rosenbach mengambil contoh penyakit Lyme yang ditularkan oleh gigitan kutu dan tungau. Di Amerika Serikat, kasus penyakit Lyme pada tahun 1995 hanya kurang lebih 10.000m kasus per tahun. Namun data terbaru menyebut pada tahun 2013, kasus Lyme di Amerika Serikat mencapai 30.000 per tahun.
Hal ini menjadi perhatian karena kutu dan tungau adalah hewan yang tidak bisa hidup di daerah dingin. Bahkan, daerah-daerah di bagian utara Amerika kini juga sudah mulai melaporkan terjadinya kasus Lyme karena kemunculan kutu dan tungau di daerahnya.
Baca juga: Peneliti Temukan Nyamuk 'Galau', Gigit Mangsa di Waktu yang Tak Biasa
"Kanada yang sangat dingin pun kini sudah ditempati oleh kutu dan tungau. Penyebaran mereka sudah meluas semakin ke utara daripada yang pernah diprediksi oleh kami sebelumnya," tandas Dr Rosenbach, dikutip dari Reuters.
Dalam penelitiannya yang dipublikasikan di jurnal American Academy of Dermatology, Dr Rosenbach juga menyingung soal penyakit infeksi bersumber nyamuk yang kini mengancam Amerika Serikat bagian selatan. Ia menyebut ada indikasi nyamuk kini tidak hanya bisa hidup di daerah pantai, namun juga padang pasir yang panas di bagian tengah Amerika Serikat.
"Penyebaran nyamuk yang memicu penyakit dengue, chikungunya dan zika kini sudah semakin ke tengah, yang sebelumnya hanya ada di garis pantai bagian selatan. Kami menemulan laporan adanya kasus penyakit bersumber nyamuk di Texas dan Florida," urai Dr Rosenbach lagi.
Penyakit lain yang mengalami peningkatan kasus akibat perubahan iklim adalah kanker kulit. Seperti diketahui, kanker kulit terjadi akibat paparan sinar ultra violet dari matahari.
Dengan terjadinya perubahan iklim, lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi semakin tipis. Akibatnya, intensitas sinar ultra violet yang masuk ke bumi dan menyentuh kulit pun akan semakin besar, yang secara langsung meningkatkan risiko terserang kanker kulit.
"Peningkatan suhu udara 2 derajat celcius saja bisa meningkatkan risiko kanker kulit hingga 10 persen tiap tahunnya," tutup Dr Rosenbach.
Baca juga: Lapisan Es Siberia Mencair, Ilmuwan Khawatir Virus Variola Kembali(mrs/up)
0 Response to "Perubahan Iklim Pengaruhi Penyebaran Penyakit di Amerika Serikat"
Posting Komentar