Studi terbaru para peneliti di Norwegia menunjukkan pada ratusan pasien gangguan jiwa rendahnya tingkat vitamin D di tubuh dapat berkaitan dengan peningkatan gejala negatif dan depresif yang cukup signifikan. Efek tersebut diobservasi setelah peneliti memperhitungkan faktor lain seperti gender, etnis, dan latar belakang pendidikan.
The International Early Psychosis Association (IEPA) mengatakan dari studi tersebut berarti ada kemungkinan vitamin D digunakan sebagai obat untuk gangguan psikotik.
"Mereka (peneliti -red) kini sedang menjalankan studi melihat potensi hubungan antara vitamin D dengan struktur otak menggunakan magnetic resonance imaging (MRI)," tulis IEPA dalam siaran pers seperti dikutip dari EurekAlert, Senin (24/10.2016).
Baca juga: Suplemen Vitamin D Signifikan Kurangi Risiko Serangan Asma Parah
Hubungan kesehatan jiwa dengan paparan sinar matahari dan vitamin D sebetulnya bukan sebuah gagasan baru. Fenomena satu bentuk depresi yang disebut seasonal affective disorder (SAD) contohnya menjelaskan mengapa seseorang mudah muram ketika cuaca sedang tak bersahabat.
Diperkirakan, bentuk ringan dari gangguan ini diderita oleh 20 persen orang dewasa di Amerika Serikat.
Artikel dalam jurnal Mental Health Nursing tahun 2010 menyebut mengatur tingkat vitamin D pada orang dengan depresi atau gangguan mental lainnya mungkin dapat jadi terapi yang cost effective.
"Karena orang yang sering berada di luar ruangan juga kemungkinan bisa lebih aktif secara fisik, penting untuk mempertimbangkan apakah paparan sinar matahari saja cukup atau dengan kombinasi aktivitas fisik untuk meningkatkan suasana hati," tulis salah satu peneliti Sue Penckofer.
Baca juga: Mendadak Sedih karena Hujan? Suasana Hati Bisa Dipengaruhi Cuaca(fds/up)
0 Response to "Manfaat Lain Sinar Matahari, Bantu Pasien Jiwa Stabilkan Kondisinya"
Posting Komentar