Umumnya, data yang dibutuhkan untuk mendiagnosis suatu penyakit adalah berupa data visual. Namun kemudian peneliti-peneliti ini menemukan cara untuk mengubah data tersebut menjadi berbentuk melodi.
Dengan kata lain, data berupa struktur protein-protein tertentu yang mengindikasikan suatu penyakit nantinya diubah menjadi melodi yang diharapkan bisa memudahkan peneliti untuk melakukan analisis.
Teknik untuk mengubah data menjadi melodi atau suara musik ini disebut sebagai 'sonifikasi'.
Agar sonifikasi ini dapat dipergunakan secara luas, peneliti sudah membuatkan rumus tertentu, sehingga peneliti lain tinggal mengkombinasikan data yang ada dengan algoritma tertentu, dan disesuaikan untuk tiap protein yang ingin diuji.
Baca juga: RIAD Test, Metode Mudah Deteksi Rabies Tanpa Alat Canggih
Mereka pun meyakini, cara ini membuat proses yang harus dilalui peneliti untuk mengidentifikasi anomali atau kejanggalan pada protein tubuh menjadi lebih mudah.
"Kami yakin akan lebih mudah mendengarkan data lalu menganalisisnya dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari situ," kata salah satu peneliti, Dr Jonathan Middleton dari University of Tampere Finlandia seperti dilaporkan Science Daily.
Semisal bila terjadi anomali pada protein tertentu, maka melodi yang terdengar bisa saja berbeda dari melodi protein yang normal.
Apalagi menurut pria yang juga komposer itu, telinga manusia dapat mendeteksi lebih banyak hal ketimbang mata. "Bahkan ketika telinga bekerja, mata masih bisa bebas melakukan hal lainnya tetapi telinga tetap tidak terdistraksi," lanjutnya.
Lagipula melodi lebih enak didengar, sehingga peneliti tak berkeberatan jika harus mendengarnya berulang-ulang ketika melakukan analisis. Menarik, bukan?
Baca juga: Dr He Shuhua, 'Dokter X-Ray' yang Bisa Diagnosis Pasien Lewat Pijatan Tangan (lll/vit)
0 Response to "Kelak Data Protein yang Harus Dianalisis Bisa Diubah menjadi Suara Musik"
Posting Komentar