"Saya pribadi, herba yang sifatnya tanaman asli misalnya daun sirsak, nggak ada masalah digunakan selama pakainya bersama-sama dengan pengobatan konvensional," kata Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Prof Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP.
Meski demikian, Prof Aru tak menampik jika memang ada beberapa dokter yang menolak. Hal itu disampaikan Prof Aru dalam Forum Diskusi 'Mari Bersama Kalahkan Kanker Payudara' di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2016).
Tapi, ia mengingatkan pasien untuk hati-hati saat membeli obat herba yang dibeli di pasaran. Sebab, disebutkan Prof Aru bukan tak mungkin obat tersebut dicampur dengan bahan kimia tertentu sehingga produsen hanya sedikit memasukkan obat anti kankernya.
"Tapi kalau daun-daunan, beberapa lembar direbus terus airnya diminum, ya sudahlah. Saya nggak bilang iya atau nggak tapi jangan tinggalin obat saya ya," kata Prof Aru.
Baca juga: Sering Dianggap Obat Kanker, Konsumsi Daun Sirsak Bisa Bikin Keracunan
Bagi pasien, memang sebaiknya mengatakan pada dokter jika hendak mengonsumsi herba tertentu. Namun, tak sedikit pasien yang merasa takut atau malu berbicara pada dokternya sehingga ia mengonsumsi obat tersebut diam-diam.
Padahal, yang ditakutkan adalah kadang-kadang ada obat yang berinteraksi dengan obat yang diberi oleh dokter. Dengan kata lain, herba yang dikonsumsi sifatnya sebagai komplementer alias melengkapi obat konvensional yang diberi ke pasien.
Herba tersebut bukan sebagai alternatif karena menurut Prof Aru, jika sebagai obat alternatif, maka pengobatan konvensional ditinggalkan.
"Kadang pasien datang ke kita masih stadium satu atau dua. Setelah didiagnosis, nggak balik lagi, cari pengobatan alternatif. Balik lagi ke kita saat sudah stadium lanjut. Nah itu yang jadi masalah," pungkas Prof Aru.
Baca juga: Pesan Survivor Kanker Payudara: Jangan Coba-coba Obati Diri Sendiri(rdn/up)
0 Response to "Kata Dokter Soal Konsumsi Obat Herba Selama Jalani Terapi Kanker"
Posting Komentar