Otoritas kesehatan kedua negara sudah menyepakati penggunaan nyamuk ber-wolbachia untuk mengentaskan wabah Zika. Hal ini berdasarkan bukti dari beberapa studi yang menyebut bakteri wolbachia dapat menghambat perkembangan virus dengue, zika dan chikungunya sekaligus.
"Penggunaan wolbachia memiliki potensi yang baik untuk mengurangi dampak wabah Zika di Amerika Selatan dan juga seluruh dunia, terutama bagi negara-negara yang memiliki angka kemiskinan tinggi," tutur Priti Patel dari perwakilan negara Inggris, salah satu penyumbang dana program ini, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Parasit Leishmania: Probiotik Bagi Lalat, Sumber Penyakit Bagi Manusia
Program ini menggunakan dana yang cukup besar, kurang lebih USD 18 juta (sekitar Rp 234,5 miliar) yang berasal dari bantuan pemerintah Inggris Raya, Amerika Serikat, serta lembaga Wellcome Trust global health charity dan Bill & Melinda Gates Foundation. Rencananya, program ini akan mulai dilakukan tahun depan di kota Antioquia, Kolombia dan Rio de Janeiro, Brazil.
Trevor Mundel, Kepala Bagian bidang kesehatan global Bill & Melinda Gates Foundation, berharap program ini mampu menunjukkan potensi bakteri wolbachia untuk mengatasi penyakit bersumber nyamuk. Ia menyebut penggunaan bakteri wolbachi merupakan revolusi besar dalam dunia kesehatan masyarakat.
"Biayanya terjangkau, bisa dikontrol dan bermanfaat tak hanya untuk Zika, tapi juga virus lain seperti dengue dan chikungunya. Kami berharap program ini dapat memberikan efek besar pada negara-negara yang terkena dampak Zika," tuturnya.
Wolbachia merupakan organisme yang hanya bisa hidup dalam tubuh serangga. Bakteri wolbachia yang terkandung dalam Aedes aegypti dapat mematikan virus di dalam tubuh nyamuk dan mempersingkat masa hidup nyamuk dewasa.
Peneliti Utama Eliminate Dengue Program (EDP) dari Universitas Gadjah Mada, Prof Adi Utarini, mengatakan tujuan utama pelepasan nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia memang memutus rantai penularan DBD. Meski begitu, Prof Uut, begitu ia biasa disapa, mengatakan efek yang sama juga berlaku bagi virus Zika dan Chikungunya.
"Memang wolbachia ini tidak berbahaya hanya untuk virus dengue saja, tapi juga memiliki efek yang kepada virus Zika dan Chikungunya yang juga disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti," tuturnya, beberapa waktu lalu.
Salah satu alasannya disebutkan Prof Uut adalah virus-virus tersebut masih satu keluarga, yakni flavavirus. Selain itu, bisa jadi hal ini juga dikarenakan virus-virus tersebut berada dalam nyamuk yang sama.
Baca juga: Meski Ada Nyamuk Ber-Wolbachia, PSN dan 3M Tetap Harus Dilakukan(mrs/vit)
0 Response to "Ikuti Brazil, Kolombia Gunakan Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Perangi Zika"
Posting Komentar