Kemudian di jurnal Appetite, ada sebuah studi lain dari Brazil yang menemukan fakta bahwa kebanyakan yang sering mengalami ngidam makanan manis yang disebabkan oleh depresi adalah perempuan.
Studi ini mengikuti 57 perempuan dengan rata-rata umur 33 tahun, yang telah mengambil sebuah tes yang disebut Stress Symptoms Inventory Lipp in Adults (Inventaris Gejala-Gejala Stress Lipp Pada Orang Dewasa). Hasilnya, 31 perempuan dilaporkan sedang mengalami stress dan depresi, sedangkan 26 lainnya tidak.
Fakta yang mengejutkan adalah 77 persen dari perempuan yang dilaporkan stres dan depresi merasakan ngidam makanan manis. Ditambah lagi, para perempuan yang mengalami stres dan depresi ini memiliki lingkar pinggang yang cukup lebar secara signifikan, dan juga level leptin (hormon yang terkait dengan nafsu makan) yang lebih tinggi.
Baca juga: Studi: Depresi Turunkan Peluang Wanita Untuk Bisa Hamil
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
"Banyak ahli gizi akan setuju bahwa orang-orang harus menjaga asupan makanan manis dan karbohidrat," kata James Gangwisch, PhD, seorang profesor kejiwaan dari Columbia University. "Jika kamu mulai merasa ngidam makanan manis, beralihlah ke buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan yang tinggi serat."
Selain itu, untuk mengatasi depresi yang makin berlebih, cobalah makan makanan yang tinggi protein seperti seafood, telur, dan daging. Makanan berprotein mengandung triptofan yang dapat memberimu mood yang lebih positif.
"Saya pikit diet rendah glikemik pantas dicoba untuk orang-orang yang mengidap depresi," imbuh Gangwisch.
Baca juga: Bagi Para Penggila Manis, Ini Olahraga yang Disarankan Untukmu
0 Response to "Ngidam Makanan yang Manis-manis? Bisa Jadi Kamu Depresi"
Posting Komentar