Data GLOBOCAN tahun 2012 menyebut tiap satu jam, satu perempuan meninggal karena kanker serviks. Tiap hari, 58 kasus baru kanker serviks ditemukan di seluruh dunia.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papilloma Virus). Infeksi tersebut bisa dicegah antara lain dengan pemberian vaksin. Sayangnya, vaksin ini di samping belum menjadi vaksin wajib, juga belum banyak dikenal.
Dokter kandungan dari RS Siloam Semanggi, dr Adriansjah Dara, SpOG menyebut figur publik sangat berperan dalam mengenalkan bahaya kanker servis berikut cara pencegahannya. Ia mencontohkan Julia Perez (Jupe) yang meninggal setelah berjuang melawan kanker serviks.
Baca juga: Jupe Meninggal, Dokter Ingatkan Kanker Serviks Ada di Sekitar Kita
"Sejak almarhumah Jupe meninggal, sehari pasien saya yang mau vaksin lebih dari 30 orang. Itu baru di tempat saya, belum yang di tempat lain," kata dr Dara, demikian ia akrab disapa.
Selain bisa dicegah, kanker seviks juga bisa ditangani dengan baik jika terdeteksi sejak dini. Karenanya, dianjurkan untuk papsmear secara rutin.
"Saya terdeteksi kanker serviks pada stadium 1B. Hanya perlu operasi. Tidak perlu terapi lain," kata Elly Mawani, seorang survivor kanker serviks.
Elly terdagnosis kanker serviks saat sedang menjalani terapi kanker usus besar (kanker kolon) stadium 2. Cukup mengejutkan karena Elly mengaku rajin melakukan papsmear.
"Justru karena rajin papsmear, kalaupun terdeteksi masih stadium dini. Jadi tetap disyukuri," tuturnya.
Baca juga: Ingin Deteksi Kanker Serviks, Berapa Biaya Pap Smear dan IVA? Cek di Sini(up/fds)
0 Response to "Tiap Satu Jam, Satu Perempuan Meninggal karena Kanker Serviks"
Posting Komentar