Guru Besar Pertama Poltekkes Singgung Rokok pada Keluarga

Jakarta, Kamis (8/2/2018) menjadi hari penting bagi Politeknis Kesehatan (Poltekkes) karena adanya pengukuhan guru besar pertama, yaitu Prof Dr Lucky Herawati, SKM, MSc.

Dihadiri Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek, Prof Lucky menyampaikan orasi tentang penelitiannya, yakni Peran Pendidikan Kesehatan Masyarakat Dalam Mewujudkan Keluarga Sehat, Bangsa Kuat.

Dalam orasinya itu, Prof Lucky menyinggung mengenai perilaku remaja saat ini yang meniru perilaku orang tuanya, terutama mengenai rokok. Tidak sedikit remaja yang merokok itu dikarenakan seringnya ia melihat orang tuanya sendiri melakukan hal tersebut.

"Jika orangtuanya merokok, maka anak-anak remaja akan meniru perilaku merokoknya itu. Sebagian besar orang tua laki-laki merokok, di mana 36,74 persen melakukan kegiatan merokok adalah di dalam rumah," tuturnya dalam orasi di Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Jl Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2018).

Baca juga: Bisa Ditiru, Pangeran Harry Setop Merokok demi Tunangannya

Maka dari itu, Prof Lucky menyarankan untuk membatasi ruang rokok bagi para perokok aktif, terutama orang tua. Karena saat ini tidak hanya ayah, ibu pun tidak enggan untuk merokok juga di hadapan anak-anaknya.

"Upaya stop merokok atau membatasi ruang merokok agar tidak sampai terlihat oleh anak remaja mereka. Anak remaja yang sedang mencari jati diri akan meniru orang yang diteladaninya," katanya.

Menurut Prof Lucky, rokok adalah pintu gerbang ke arah yang lebih buruk, seperti alkohol. Bahkan rokok pun bisa berdampak bagi perekenomian keluarga.

"Dampak ekonomi pemenuhan rokok adalah biaya pengeluaran saat sakit. Karena dia merokok kemudian sakit dan menjadi tidak produktif," pungkasnya.

Baca juga: Penampakan Saluran Napas yang Tertutup Kanker, Masih Mau Merokok?(wdw/up)

0 Response to "Guru Besar Pertama Poltekkes Singgung Rokok pada Keluarga"

Posting Komentar