Setidaknya inilah yang dikemukakan Dr Clyde Yancy, kepala divisi kardiologi di Department of Medicine, Feinberg School of Medicine, Northwestern University.
"Terjadi peningkatan jumlah kematian akibat gangguan jantung yang dikaitkan dengan musim liburan," tuturnya seperti dilaporkan ABC News.
Peningkatan jumlah kasus kematian akibat jantung ini umumnya terjadi pada periode antara selepas Natal hingga pekan pertama di Tahun Baru.
Meski demikian, pakar lain menyatakan penyebabnya bisa sangat beragam. Seperti diungkapkan Dr Harlan Krumholz, ahli jantung dari Yale University dan Yale-New Haven Hospital, kemungkinan ini terjadi karena kombinasi dari sulitnya mendapatkan janji ketemu dokter, kecenderungan untuk mengabaikan gejala penyakit selama liburan, dan kurangnya tenaga medis di musim liburan.
"Banyak orang yang bepergian sehingga mereka enggan berobat di tempat yang bukan biasanya. Kalaupun akhirnya mengunjungi fasilitas kesehatan, mereka akan ditangani oleh orang-orang yang tidak mengenal (rekam medis, red) mereka," jelasnya.
Baca juga: Kebanyakan Duduk Saat Perjalanan Liburan? Lakukan 5 Peregangan Ini di Hotel
|
Untuk itu, Krumholz mengatakan saat berlibur pun, Anda harus proaktif untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Misalnya membatasi diri untuk tidak makan berlebihan dan 'mendengarkan tubuh' Anda, meski jauh dari fasilitas kesehatan atau dokter langganan Anda.
"Periksakan diri Anda jika terjadi gejala seperti nyeri dan tertekan di dada, sesak napas atau rasa tidak nyaman di rahang bawah atau lengan kiri Anda," pesannya.
Gejala-gejala ini penting mengingat waktu adalah faktor yang tidak bisa diabaikan dalam penanganan penyakit jantung.
Khusus bagi penderita penyakit jantung, ia juga meminta agar membawa salinan rekaman EKG (elektrokardiogram) saat bepergian.
Kalau bisa, dilakukan check-up atau skrining jantung terlebih dahulu sebelum pergi berlibur. "80 persen penyakit jantung sejatinya dapat dicegah, dan salah satunya dari gaya hidup yang bersangkutan," tambahnya.
Baca juga: Liburan ke Luar Kota dengan Berkendara? Jangan Lupa Istirahat Tiap 4 Jam (lll/up)
0 Response to "Pakar Sebut Risiko Kematian Karena Penyakit Jantung Naik di Awal Tahun"
Posting Komentar