Kepanikan Berlebih Saat Didiagnosis Tertular Difteri

Jakarta, Orang yang didiagnosis difteri tentunya menjadi panik sehingga banyak pasien mendapat rujukan ke rumah sakit tertentu. Tak jarang di rumah sakit terdapat kejadian over diagnosis.

dr. Wani D. Gunardi. SpMK memaparkan tentang adanya kejadian overdiagnosis dari rumah sakit tentang wabah difteri. Diagnosis dari mikroskopis belum bisa memastikan diagnosis yang pasti. Akhirnya, rumah sakit rujukan menjadi terbatas karena banyaknya pasien yang belum tentu harus dirujuk. Untuk mendiagnosis diperlukan pemahaman yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara rumah sakit rujukan dengan rumah sakit sebelumnya.

"Di sini masalah keterbatasan ruangan sebenarnya, jadi diharapkan pihak rumah sakit sebelum merujuk ke rumah sakit lain agar memahami kondisi pseudomembran," ujar dr. Wani kepada detikHealth Kamis (11/1/2018).

Baca juga: Pekan Kedua Januari 2018, Kasus Difteri Terpantau Turun

Pseudomembran sendiri merupakan lapisan jaringan tipis yang palsu. Pasien difteri perlu dirujuk atau tidaknya ditunjukkan dari pewarnaan yang positif dari pseudomembran. Serta hasil klinis laboratorium juga harus ikut positif.

Hal serupa juga dikatakan dr. Ari Prayitno SpA, kalau sudah over diagnosis nantinya juga over treatment. Dibutuhkan sekali kemampuan dokter rumah sakit setempat. Agar tidak membuat kepanikan yang berlebih bagi orang awam.

"Cek dengan benar kondisi pseudomembrannya jangan langsung dirujuk ke rumah sakit lain," tutur dr. Ari dalam paparannya tentang tata laksana pencegahan difteri di fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

dr. Ari juga meyakini difteri bisa hilang dari Indonesia jika cakupan imunisasi bagus dan letak penyuntikan imunisasi benar di tempat yang diharuskan.

Baca juga: Ketika Gubernur Anies Turut Disuntik Vaksin Difteri

(up/up)

Related Posts :

0 Response to "Kepanikan Berlebih Saat Didiagnosis Tertular Difteri"

Posting Komentar