Dampak Psikologis Perceraian Saat Anak Sudah Menginjak Dewasa

Jakarta, Pengadilan Negeri Jakarta Utara membenarkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melayangkan surat gugatan cerai terhadap istrinya, Veronica Tan. Surat gugatan telah ditandatangani Ahok itu diserahkan oleh kantor pengacara dari Fifi Lety Indra, adik Ahok.

"Ahok tanda tangan di atas meterai 6000, ada juga tanda tangan Lety (adik Ahok)," ucap panitera muda perdata PN Jakut, Tarmuzi, seperti dikutip dari detikNews.

Dalam sebuah perceraian, biasanya yang paling terdampak adalah anak-anak. Lantas, bagaimana dengan keluarga yang anak-anaknya sudah dewasa, sebab diketahui dari ketiga anak Ahok dan Vero, di antaranya sudah ada yang menginjak dewasa muda, apakah dampaknya sama?

"Dampak perceraian pasti berdampak ya, ada positif ada negatif cuma kebanyakan lebih banyak negatifnya. Meskipun anaknya sudah besar namanya perceraian, berarti salah satu figur orang tua itu jadi hilang," kata Psikolog Klinis Dewasa, Vicka Yunita Tjhin MPsi, Psi saat ditemui detikHealth.

Baca juga: Surat Gugatan Cerai ke Vero Sudah Ditandatangani Ahok

Dikatakan Vicka, ketika anak-anak menginjak dewasa pasti mengalami tahap-tahap tertentu seperti krisis identitas. Pastinya anak butuh role model atau sosok figur seorang ayah ataupun seorang ibu. Nah ketika bercerai tentu akan kehilangan sosok orang tua.

"Mungkin tidak hilang namun kan lebih sulit ya. Karena nggak terlihat di rumah setiap harinya. Mereka nggak in touch terus menerus. Komunikasi sedikit terbatas," pungkas Vicka.

Selain itu, anak juga butuh afektif dari orang tua. Ketika orang tua bercerai maka kebutuhan afektifnya jadi kurang terpenuhi karena keterbatasan jarak, dan komunikasi.

"Beda dengan keluarga yang masih berkumpul. Kalau di kasus ini, kita nggak tahu motifnya karena apa ya," imbuhnya.

Baca juga: Pengacara Soal Alasan Ahok Gugat Cerai Vero: Ini Privat Sekali(hrn/up)