Seruan mengendalikan obesitas di kalangan anak diserukan oleh Jaringan Konsumen untuk Indonesia Sehat (KOINS). Seruan ini dianggap penting lantaran data Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan prevalensi anak gemuk dan obes pada usia antara 6 – 18 tahun meningkat tajam dibandingkan tahun 2010.
"Kegemukan dan obesitas akan memengaruhi prestasi belajar dan kualitas hidup anak. Selain itu dalam jangka panjang menjadi faktor pemicu berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah seperti penyakit diabetes, kanker dan jantung," ujar Koordinator KOINS, Huzna Zahir, dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Tips Lakukan Program Penurunan Berat Badan Pada Anak Obesitas
Menurut Huzna, orang tua perlu paham bagaimana menerapkan pola makan sehat pada anak. Sehingga jangan sampai anak terus-menerus diberi makan makanan kesukaan namun sebenarnya kurang memiliki nilai gizi dan malah menyumbang penyebab obesitas.
Kata Huzna, masih kerap ditemukan pola makan yang tinggi gula, garam dan lemak dari makanan instan dan cepat saji. Nah biasanya makanan seperti ini disukai anak-anak. Karena orang tua senang melihat anaknya banyak makan, akhirnya hanya diberi makanan itu dan kurang memberi sayur, buah dan sumber protein yang sehat.
"Melihat hal ini, pendekatan yang menyeluruh dan sinergis antar lembaga dan kementerian sangat diperlukan terutama untuk memberikan pemahaman tentang gizi yang benar, akses terhadap makanan sehat serta pembatasan paparan makanan yang tidak sehat, mengandung gula dan lemak tinggi, yang justru kerap diiklankan. Dan tidak boleh dilupakan adalah penanganan bagi anak-anak yang telanjur kegemukan untuk memperbaiki kondisi kesehatannya," papar Huzna.
Huzna mengingatkan beban negara akan terus bertambah jika obesitas tidak ditangani sejak dini. Selain terkait asupan sehat, perlu juga mendorong anak-anak untuk melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan.
Baca juga: Orang Tua Perlu Pahami Bahaya Obesitas Anak(vit/up)
0 Response to "Rentan Kena Penyakit, Jangan Biarkan Anak-anak Tumbuh dengan Obesitas"
Posting Komentar