Vaksin yang diproduksi oleh industri farmasi Sanofi itu kabarnya tidak aman untuk semua orang. Studi jangka panjang oleh Sanofi menunjukkan bahwa pemberian vaksin dengue pada beberapa kasus malah bisa semakin memperparah penyakit.
Seperti di Filipina, dikutip dari Reuters, sejauh ini dilaporkan sudah ada sekitar 730 ribu anak yang mendapat vaksin dengue. Pemerintahnya memilih untuk menghentikan program imunisasinya yang mengggunakan vaksin dengue dari Sanofi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dra Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD mengatakan bahwa vaksin tersebut belum terdaftar.
"Vaksin dengue belum terdaftar di Indonesia dan tidak ada pengadaannya di sini," ujarnya kepada detikHealth, Jumat (8/12/2017).
Baca juga: Filipina Hentikan Vaksin Dengue, Bagaimana di Indonesia?
Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Elizabeth Jane Soepardi, MPH.
"Pemerintah belum pernah mengkaji vaksin tersebut, jadi tidak bisa komen," tambahnya.
Sementara itu, dokter spesialis anak dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Yogyakarta, dr Wikan Indrarto mengatakan bahwa sudah ada beberapa orang yang diberikan vaksin dengue tersebut.
"Di Indonesia sudah ada yang diberikan vaksin Dengue, tetapi belum banyak," kata dr Wikan.
Baca juga: Ada Isu Keamanan, Filipina Hentikan Program Vaksin Dengue(wdw/fds)
0 Response to "Vaksin Dengue yang Dikabarkan Berisiko Belum Terdaftar di Indonesia"
Posting Komentar