Tingkatkan Kewaspadaan, Bentuk Antisipasi Pelecehan Seksual di KRL

Jakarta, Lagi-lagi terjadi pelecehan seksual terhadap wanita di KRL Commuter Line. Tindakan yang merugikan kaum hawa tersebut disaksikan sendiri oleh seorang perempuan yang membagikan pengalamannya di media sosial Instagram dan kemudian menjadi viral.

Perempuan tersebut menceritakan bagaimana ia melihat pelaku pelecehan seksual beraksi. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu melakukan aksinya kepada beberapa penumpang perempuan, dan perempuan ini pun nyaris menjadi korban.

"Pas di Cikini, mas-mas (pelaku) naik. Dia ke bagian tengah dan berdiri di belakang aku persis. Aku bisa ngerasain bokong aku dengan alat vitalnya. Ada rasa geli dan aku ngerasa ini mulai nggak benar. Akhirnya aku inisiatif gerak-gerak supaya bisa pindah. Susah banget karena desak-desakan," katanya, seperti dikutip dari detikNews.

Ia yang panik kemudian berinisiatif menghubungi sang ayah untuk memperlihatkan si pelaku. Sayangnya aksi tersebut semakin jadi ketika si pelaku menyadari bahwa aksinya ketahuan orang lain. Sampai akhirnya pelaku menatap sinis dan berusaha mencakar.

"Aku panik dan papaku sempat balas untuk teriak minta tolong. Tapi pelaku ngelihat gerak-gerik aku. Papa akhirnya video call dan minta aku untuk arahin HP ke muka pelaku. Aku sambil pelan-pelan arahin ke muka pelaku karena takut," terangnya.

"Setelah itu, pelaku langsung menggenggam tangan kiri aku dan nyakar. Aku langsung lepasin sambil ngelepas masker dan lihatin beberapa detik buat nunjukin kalau aku berani," imbuhnya.

Sambil melepas genggaman pelaku, perempuan ini berusaha untuk menggeser posisi. Saat itu ia memberi kode ke penumpang yang ada di dekatnya namun hasilnya nihil. Penumpang malah lebih fokus ke ponselnya. Sempat ingin ikut turun di stasiun Kranji, namun karena pintu kereta telah ditutup, ia pun akhirnya tak berhasil keluar hingga Bekasi.

Baca juga: Viral Cerita Menegangkan Penumpang Lihat Pelecehan Seksual di KRL

Begitu sampai di Stasiun Bekasi, perempuan ini berusaha untuk lari di tengah banyaknya penumpang yang berdesakan turun. Dia berhasil menemui petugas keamanan di stasiun tersebut dan melaporkan ke polisi stasiun.

"Saya langsung lari dan kondisi stasiun ramai banyak yang turun. Saya sempat noleh ke belakang dan ternyata lihat pelaku juga lari. Di depan ada 4 petugas keamanan dan saya langsung nangis minta tolong. Aku nangis sambil di bawa ke ruang polisi stasiun untuk cerita kejadian. Akhirnya kepala security ke gerbong mencari pelaku," pungkasnya.

Saat dihubungi detikHealth, psikolog klinis dewasa Christina Tedja, M.Psi, Psikolog, mengatakan bahwa menghindar dari pelaku adalah upaya yang bisa dilakukan oleh korban pasca menemui kejadian tersebut.

"Apabila korban memiliki keberanian atau sedang bersama teman, boleh saja menegur dan berteriak agar sekitar tahu dan tidak menjadi korban selanjutnya," saran Tina, sapaan akrabnya.

Berkaca dari kejadian ini, soal pelecehan seksual yang kerap terjadi di transportasi publik, biasanya korban tidak hanya perempuan yang berpakaian minim saja, tetapi perempuan berpakaian yang tertutup sekalipun juga menjadi korban. Karena itu, Tina menganjurkan untuk meningkatkan kewaspadaan setiap saat.

"Iyah, itu tadi dengan kewaspadaan di setiap saat. Sehingga ketika sudah ada gelagat yang tidak baik, bisa langsung menjauhkan diri. Karena gangguan seksual ini tidak mempunyai ciri-ciri khusus sehingga dapat diwanti-wanita oleh masyarakat," pungkas Tina.

Baca juga: Mengapa Terjadi Pelecehan Seksual di KRL? Ini Kata Psikolog(hrn/up)

Related Posts :

0 Response to "Tingkatkan Kewaspadaan, Bentuk Antisipasi Pelecehan Seksual di KRL"

Posting Komentar