Seperti dilaporkan dalam jurnal BMJ Case Reports, seorang pelari ultramaraton mengalami efek langka di mana sel darahnya perlahan berubah. Pelari pria yang diketahui berusia 41 tahun tersebut mengetahuinya saat melakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Ada-ada Saja, Wanita Ini Lari Marathon dengan Sepatu Hak Tinggi
Sang pria tidak memiliki keluhan apa-apa hanya saja ia didiagnosa dengan kondisi macrocytic anemia. Orang dengan anemia ini sel darah merahnya lebih besar dari normal namun membawa lebih sedikit oksigen.
Tidak ada dampak klinis dari kondisi tersebut namun sang pria penasaran apa yang menyebabkannya.
Setelah melihat sejarah kesehatan, dokter mengambil kesimpulan macrocytic anemia sang pria disebabkan oleh kebiasannya lari jauh. dr Katharine DeGeorge dari University of Virginia School of Medicine mengatakan hal ini terjadi karena beban berulang pada kaki saat berlari menyebabkan sel darah pecah di dalam pembuluh.
Dikutip dari Live Science, Rabu (27/12/2017), fenomena ini bisa terjadi tidak hanya pada atlet lari saja tetapi juga atlet olahraga ketahanan tubuh lain. Menurut dr Katharine macrocytic anemia bisa ditemukan pada atlet sepeda atau renang jarak jauh.
Karena tidak ada dampak klinis dan sang pria paham bagaimana menyiapkan tubuhnya, dokter tidak memberikan terapi apa-apa atau merekomendasikan perubahan latihan.
Baca juga: Tips Buat Anda yang Ingin Ikut Maraton ataupun Lari 10K
(fds/up)
0 Response to "Gara-gara Sering Lari Jauh, Pria Ini Alami Kerusakan Sel Darah"
Posting Komentar