Fantasi tersebut antara lain fantasi tentang perkosaan dan paedofilia, atau hubungan seks dengan anak di bawah umur. Bagi pengelola rental boneka seks, permintaan tersebut sangat mengganggu.
Pendiri rental boneka seks Lumidolls di Barcelona, Sergi Prieto mengaku tidak bisa memenuhi semua permintaan pelanggan. Ia tak segan menolak fantasi tentang perkosaan, sekalipun hanya dengan boneka.
"Tentu saja kami tidak ingin mempromosikan aktivitas semacam ini," katanya, dikutip dari News.com.au.
Baca juga: Pria-pria Ini Pilih Melampiaskan Hasrat Seks dengan Boneka
Sergi juga mengaku juga menerima permintaan boneka berukuran kecil atau bahkan dengan penampilan seperti anak-anak. Boneka semacam ini bukan tidak dijual di pasaran, hanya saja ia tidak ingin menyediakannya untuk pelanggannya.
"Itu adalah pilihan etis untuk kami tidak menyediakan layanan seperti ini. Kami bisa melakukannya, tapi kami tidak ingin mempromosikan perilaku semacam ini," tegas Sergi.
(Photo by David McNew/Getty Images)
|
Terkait kecenderungan paedofilia, keberadaan boneka seks memang kontroversial. Sebagian pakar menilai boneka semacam ini bisa menjadi sarana pelampiasan agar kaum paedofil tidak menyerang anak-anak dalam kehidupan nyata.
Namun ide semacam ini ditolak oleh seorang pakar dari University of Sheffield, Prof Noel Sharkey. Menurutnya, seks tanpa rasa bersalah dengan boneka maupun robot yang tidak bisa melawan bisa mendorong objektifikasi perempuan, pelecehan, perkosaan, dan perilaku paedofilia.
Ilustrasi proses produksi boneka seks (Photo by David McNew/Getty Images)
|
Baca juga: Robot Seks Makin Populer, Ini Sisi Gelap yang Dikhawatirkan Para Ahli(up/fds)
0 Response to "Fantasi Seperti Ini Bikin Pusing Pengelola Rental Boneka Seks"
Posting Komentar