Berawal dari Batuk, Benjolan Kanker Ditemukan di Payudara Pria Ini

Jakarta, Menderita batuk kering pada 2013, pria Amerika Serikat bernama Ronnie Pace telah menemui beberapa sepsialis dan melakukan CT scan. Tak lama batuknya sembuh, dokter yang terakhir menanganinya mengatakan bahwa ada benjolan di payudara kanannya.

Dokter pun memintanya untuk kembali mengontrol benjolan tersebut selama enam bulan. Ronnie merasa dirinya begitu naif mendengar perintah tersebut, namun dokter memberi petunjuk bahwa benjolan tersebut bersifat malignan seperti kanker.

"Ya, laki-laki bisa kena kanker payudara," kata dokter kepada Ronnie yang belum pernah mendengar hal itu sebelumnya.

Hanya satu dari 1.000 laki-laki diketahui dapat mengidap kanker payudara. Ronnie sendiri sempat berharap dia bukan salah satu di antaranya yang memiliki kanker. Dia pun tak mau menunggu enam bulan untuk tahu kebenaran tentang benjolan di payudaranya, hingga ia mencoba berbagai penanganan dari biopsi hingga tes DNA.

"Akhirnya aku mencoba tes genetik, yang untungnya tidak menunjukkan adanya mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 yang meningkatkan risiko kanker payudara. Ibu saya punya kanker payudara, tapi karena tes DNA menunjukkan hasil negatif, yang saya bisa lakukan selanjutnya adalah masektomi," katanya, kepada Health.com, seperti dilansir pada Selasa (24/10/2017).

Baca juga: Kenali, Ini Faktor dan Gejala Kanker Payudara pada Pria

Tindakan masektomi dan pemulihan yang dilakukan pun berjalan baik. Selanjutnya, Ronnie mencoba tamoxifen, sejenis terapi hormon untuk menurunkan risiko kekambuhan kanker payudara. Beruntunya, dia tidak memerlukan radiasi atau kemoterapi.

Namun, pada Agustus 2015, ketika ia diminta untuk menjadi tokoh dalam dokumentasi pria dengan kanker payudara, tiba-tiba Ronnie kembali merasakan adanya benjolan di payudaranya. Berusaha untuk tetap tenang, tapi bayangan ketakutan akan proses panjang sebelumnya muncul.

"Aku pun kembali menemui tim perawat dan harus menjalani operasi kembali. Berat rasanya harus menceritakan kabar ini kepada istri, anak-anak perempuanku, dan cucu-cucuku. Mungkin tamoxifen tidak bekerja untukku. Akhirnya aku mencoba terapi radiasi 33 hari dan selesai pada Desember 2015," kisahnya.

Pengalaman ini benar-benar mengubah hidup Ronnie, tapi dia berjanji untuk membantu orang lain yang bernasib sama. Sembari terus menjalani pengecekan teratur, dia pun mulai menjadi sukarelawan di pusat perawatan kanker MD Anderson untuk membantu meningkatkan harapan hidup pasien kanker lainnya.

Perlu diketahui, sekira 460 pria meninggal tiap tahunnya karena kanker payudara, di Amerika Serikat. Telatnya deteksi kanker menjadi salah satu alasan banyak pria dengan kanker payudara tidak tertolong. Sementara kanker payudara lebih banyak menyerang wanita, pria dengan faktor risiko kanker juga harus waspada dengan ini.

Baca juga: Cerita Marini Zumarnis Soal Mertua Laki-laki yang Kena Kanker Payudara(up/up)

Related Posts :

0 Response to "Berawal dari Batuk, Benjolan Kanker Ditemukan di Payudara Pria Ini"

Posting Komentar