Tangsel Jadi Wilayah Simulasi Penanggulangan Pandemi Influenza

Jakarta, Banyaknya kasus virus subtipe H7N9 di China, yaitu 1562 kasus dan 607 kasus di antaranya mengalami kematian pada tahun 2013-2017. Muncul lagi virus subtipe H9N2 pada tahun ini dengan 3 kasus di negara yang sama.

Ditemui di Gedung Prof. Sujudi Kementerian Kesehatan RI, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr Wiendra Woworuntu, M.Kes mengatakan bahwa pandemi tersebut belum ditemukan di Indonesia.

Walaupun belum ditemukan di Indonesia, masyarakat harus paham bagaimana mengenal dan menangani pandemi influenza tersebut. "Maka akan dilakukan simulasi," katanya, Rabu (13/9/2017).

Baca juga: Ilmuwan Waspadai Mutasi Virus Flu Burung yang Mengancam Dunia

Simulasi pandemi influenza dilatar belakangi karena tingginya tingkat kematian karena kasus flu burung H5N1 di Indonesia, yaitu sebesar 80 persen.

"Indonesia dengan pandemi seperti itu merupakan indikator bahwa Indonesia bisa menangani kasus-kasus avian flu atau H5N1," jelas dr Wiendra.

Simulasi tersebut akan dilaksanakan di wilayah Kota Tangerang Selatan, Banten. Kenapa harus di Tangsel? "Karena H5N1 untuk Indonesia itu pertama kali adalah di Tangsel," jawabnya.

Kota Tangsel ini sudah dijadikan wilayah untuk dilakukannya pilot project pada tahun 2007-2010. Kemudian dilakukan pelatihan kesiapsiagaan serta penilaian.

"Lokasinya itu adalah di Puspitek dan sekitarnya Kota Tangerang Selatan, Kelurahan Setu, Puskesmas Setu, dan Pasar BSD. Ini sudah dikordinasikan dengan baik," tutupnya.

Baca juga: Virus Flu Burung H7N3 Serang Peternakan Ayam di Meksiko

(wdw/mrs)

Related Posts :

0 Response to "Tangsel Jadi Wilayah Simulasi Penanggulangan Pandemi Influenza"

Posting Komentar