Sama-sama Nyeri di Lutut, Ternyata Satu dari Remaja Kembar Ini Kena Kanker

Jakarta, Memasuki usia remaja, si kembar Pat dan Al Dawson sama-sama mengeluhkan nyeri di lutut mereka. Keduanya mengira itu hanyalah growing pains (nyeri dan kadang kram di tungkai bawah yang biasa terjadi pada anak-anak atau remaja).

Dari penuturan Pat, Al sudah lama mengalami nyeri luar biasa di lutut kirinya. Kira-kira dalam 10 tahun terakhir. Ini rupanya memang gejala yang lazim dari osteosarcoma. Pat sendiri ikut merasakannya tetapi di lutut kanannya.

"Kami hanya mengira itu growing pains, dan mereka seolah-olah bercermin satu sama lain. Jika Al nyeri di lutut kirinya maka saya merasakan kekakuan di lutut kanannya," tutur Pat kepada Mirror.

Tetapi Pat mengatakan sakit yang dirasakan kembarannya lebih buruk karena ia sering mengerang lebih kencang dari dirinya. Pengalaman seperti ini juga tidak terjadi sekali itu saja.

"Saat Al harus dioperasi, saya tiba-tiba saja terjatuh ke lantai. Kata Al dulunya ia juga pernah merasakannya ketika saya menjalani operasi hernia," lanjutnya.

Namun karena tak kunjung hilang, keluarga kemudian membawa keduanya ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan dengan sinar X. Pat terbukti sehat, sedangkan pada hasil sinar X Al terlihat bayangan sebuah benjolan.

Remaja berusia 16 tahun itu pun dirujuk untuk menjalani biopsi di The Royal Orthopaedic Hospital, Birmingham. Dan empat hari sebelum Natal, keluarga harus mendengar kabar menyedihkan tentang Al.

Baca juga: Kisah Haru Zane dan Zac, si Kembar yang Sama-sama Kena Kanker Darah Langka

Al didiagnosis mengidap kanker tulang langka, yaitu osteosarcoma. Sedangkan nyeri yang dirasakan Pat diduga hanyalah 'nyeri simpati' yang dirasakannya untuk kembarannya.

"Kami semua shock tetapi kami percaya ia bisa melewatinya," kata sang ibu, Sarah.

Didampingi keluarga, Al lantas menjalani kemoterapi secara intensif selama 10 pekan, diikuti dengan tindakan bedah untuk mengangkat tumornya, lalu dilanjutkan dengan kemoterapi lagi selama 29 pekan.

Al akhirnya menyelesaikan pengobatan dan bisa kembali bersekolah. Namun tak tahunya enam bulan kemudian, keluarga dibuat terkejut sekali lagi ketika kanker Al kembali lagi. Saat check up dengan sinar X terlihat ada '12 titik di paru-parunya'.

Menurut Sarah, benjolan tumor itu tak hanya di paru-paru Al saja, tetapi di sekujur tubuhnya, seperti kaki dan bahu. Saat itu dokter sudah mengatakan diagnosis Al sudah terminal. Lalu keluarga memutuskan membawanya ke New York.

"Saya tanya sendiri kepadanya. Jika kondisimu membaik, apa yang ingin kamu lakukan? Ia menjawab New York," tutur Sarah.

Siapa sangka, dalam perjalanan itu, kondisi Al memburuk karena tumornya telah sampai ke paru-paru. Tetapi ia terlihat ceria dan menikmati liburan itu.

Namun begitu pulang, tumornya telah menyebar ke mana-kemana dan Al makin tampak lemah. Al bahkan sempat lulus dari tes GCSE-nya. Hanya saja tubuhnya tak bisa bertahan lama, hingga Al hanya bisa menghabiskan waktu di rumah saja, sembari tetap mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

Al akhirnya menghembuskan napas terakhir pada bulan November 2007 setelah mengacungkan jempol ke keluarganya dan tersenyum. Sebelum meninggal, Al sempat merekam dirinya untuk JTV Cancer Support. Dalam rekaman itu ia mengaku gembira bisa kembali ke rumah dan melihat kembarannya, Pat.

"Pulang dan melihatnya itu adalah sebuah bonus yang besar karena saya paling banyak melakukan sesuatu bersamanya," ujarnya saat itu.

Kini keluarga Al aktif menggalang dana untuk Teenage Cancer Trust.

Baca juga: Empat Hal Populer Seputar Saudara Kembar yang Keliru

(lll/vit)

0 Response to "Sama-sama Nyeri di Lutut, Ternyata Satu dari Remaja Kembar Ini Kena Kanker"

Posting Komentar