Pangeran William dan Perhatian pada Isu Stres di Dunia Kerja

London , Bekerja bisa jadi sesuatu yang menyenangkan. Namun bekerja juga bisa membuat seseorang stres. Soal stres di dunia kerja, ternyata jadi perhatian Pangeran William.

Perhatian Pangeran William pada stres di dunia kerja disampaikannya dalam pertemuan dengan perwakilan dari 100 perusahaan pada Senin (5/12) lalu. Dalam kesempatan itu, Pangeran William menekankan agar perusahaan apapun, entah itu besar maupun kecil, perlu memperhatikan kesehatan mental para pekerjanya.

Menurut Pangeran William, stres di tempat kerja bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara keseluruhan. Karena itu kondisi psikologis pekerja juga harus mendapat perhatian yang sama dengan kesehatan fisik.

Pangeran William lantas menceritakan pekerjaannya sebagai pilot ambulans udara. "Sebagai pilot ambulans udara, saya melihat langsung bagaimana pekerjaan bisa berdampak pada kesehatan mental seseorang," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Namun di situ pula Pangeran William melihat atasan bisa menciptakan lingkungan yang memungkinkan para pekerja untuk menceritakan tentang apa yang dia rasakan, seperti depresi atau stres, semudah mengatakan dirinya sedang flu.

"Kesehatan mental itu ada, seperti halnya kesehatan fisik," imbuhnya.

Menurut Pangeran William, kesehatan mental yang buruk bisa menjadi tantangan terbesar di masyarakat. Apalagi sering kali orang merasa malu untuk mengakui dirinya memiliki masalah kesehatan mental, lantaran kondisi itu masih berselimut stigma.

Isu kesehatan mental di dunia kerja memang tidak berlebihan jika mendapat perhatian lebih. Di Amerika Serikat, menurut Aliansi Nasional Penyakit Mental, penyakit mental serius membuat pendapatan USD 193 miliar hilang dalam setahun. Demikian dikutip dari Huffington Post.

Depresi, khususnya yang terkait dengan pekerjaannya tidak seharusnya dianggap main-main. Beberapa waktu lalu ada karyawati di Jepang yang dilaporkan bunuh diri, diduga depresi karena terlalu banyak bekerja.

Depresi yang berlarut-larut membuat karyawati tersebut sering kali mengungkap keinginannya untuk mengakhiri hidup. Tapi mungkin tidak ada yang terlalu memperhatikan curahan perasaannya di media sosial, hingga akhirnya dia bunuh diri dengan cara terjun dari asrama karyawan.

Baca juga: Karyawati Cantik Bunuh Diri, Diduga Depresi karena Kebanyakan Lembur

dr Andri SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, menyebut depresi bisa muncul kapan saja dan pada siapa saja, tidak dipengaruhi oleh suku, ras dan usia. dr Andri, depresi merupakan salah satu gangguan jiwa berbahaya yang muncul akibat kurangnya hormon serotonin di otak. Depresi bisa muncul akibat adanya tekanan besar yang tidak mampu diadaptasi oleh seseorang.

Dalam konteks pekerjaan, depresi bisa saja muncul akibat beban kerja yang terlalu banyak, hubungan yang tidak harmonis dengan atasan dan rekan kerja, atau hal-hal lain yang menyebabkan seseorang mengalami stres yang tidak bisa dikelola dengan baik. Namun dr Andri menekankan depresi dan keinginan bunuh diri muncul karena banyak faktor.

Jika saat ini Anda merasa sedang stres berat akibat tekanan kerja sehingga membuat pekerjaan tidak produktif, cobalah untuk menyampaikan keluhan tersebut ke atasan. Karena perusahaan yang hanya mengejar pencapaian tanpa memerhatikan kesehatan serta kesejahteraan karyawan berisiko tinggi membuat karyawan stres dan bahkan depresi.

Apala stres itu muncul akibat terlalu jenuh atau terlalu penat, bisa Anda bisa mengambil cuti sesaat. Cuti bisa digunakan untuk pergi liburan atau istirahat di rumah bersama keluarga.

Nah, mumpung long weekend di depan mata, Anda bisa merencanakan me time atau kegiatan bersama orang-orang terkasih. Melupakan pekerjaan sejenak sepertinya bisa membuat tubuh me-recharge energi positif. Selamat ber-long weekend!

Baca juga: Cuti Hingga Bonus, Aneka Hal yang Bisa Kurangi Risiko Depresi Karyawan

(vit/up)

Related Posts :

0 Response to "Pangeran William dan Perhatian pada Isu Stres di Dunia Kerja"

Posting Komentar