Namun menurut Dr Ross Tucker, fisiologis sekaligus pendiri situs The Science of Sport, pendinginan sejatinya tidak memiliki banyak manfaat. Orang-orang masih melakukannya karena dogma yang salah dari atlet dan pelatih olahraga.
"Pendinginan disebut dapat mengurangi risiko nyeri dan pegal karena membantu kaki mengeluarkan asam laktak yang ada di otot. Padahal kita tahu, pegal dan nyeri muncul bukan karena adanya asam laktak di dalam otot," tutur Dr Tucker, dikutip dari NY Times.
Baca juga: Ini Risikonya Jika Tubuh Terlalu Dipaksa untuk Olahraga
Asam laktat merupakan hasil produksi metabolisme karbohidrat tanpa menggunakan oksigen. Biasanya asam laktat diproduksi di sel otot saat suplai oksigen tidak cukup untuk menunjang produksi energi seperti saat sedang berolahraga berat.
Pada tahun 2007, sebuah studi menyebut pendinginan memang tidak memberi manfaat banyak. Studi dilakukan dengan membagi partisipan ke dalam dua kelompok, yakni kelompok yang melakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan setelah olahraga serta kelompok yang hanya melakukan pemanasan saja.
Hasilnya, mereka yang melakukan pemanasan saja melaporkan lebih sedikit keluhan rasa nyeri daripada mereka yang melakukan pemanasan dan pendinginan. Diyakini, pendinginan yang dilakukan dengan jogging atau jalan kaki malah membuat otot tegang layaknya berolahraga tanpa pemanasan.
Meski begitu, Dr Tucker menyebut seseorang tidak boleh berhenti begitus saja setelah melakukan olahraga berat. Saat olahraga berat, pembuluh darah membesar yang bisa mengakibatkan darah menumpuk, pusing, hingga pingsan jika berhenti secara tiba-tiba.
"Lakukan pendinginan boleh-boleh saja, namun patut diingat bahwa manfaatnya tidak banyak. Pendinginan bermanfaat jika dilakukan oleh atlet olahraga berat seperti marathon atau lari," tuturnya.
Baca juga: Perhatikan, Ini 5 Tips dari Dokter Olahraga untuk Pelari Pemula(mrs/ajg)
0 Response to "Pakar: Pendinginan Setelah Olahraga Tak Memiliki Banyak Manfaat"
Posting Komentar