Lika-liku Adam Sembuhkan Benjolan Sebesar Jeruk di Pipinya

Jakarta, Sejak mengeluhkan nyeri hebat di rahang Adam McCalmont pada Desember lalu, sang ibu langsung membawanya ke dokter. Namun dokter mengatakan itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Meski demikian, Adam tetap dirujuk ke dokter gigi. "Tetapi dokter gigi juga mengatakan hal yang sama. Karena ia memakai kawat gigi, saya bawa ke ortodontis dan ia juga tidak melihat ada masalah," kata sang ibu, Elaine.

Adam dikira terserang infeksi sehingga ia hanya diberi resep antibiotik. Bukannya sembuh, setelah berbulan-bulan rasa sakit di rahang Adam tetap ada. Pipinya malah membengkak hingga sebesar buah jeruk.

Elaine pun tak tinggal diam. Dari hasil pemeriksaan, dokter menduga itu bisa saja batu yang terbentuk di dalam kelenjar air liur Adam. Kemudian Adam dirujuk ke unit maksilofasial. Katanya Adam akan segera diperiksa tetapi hingga sebulan lamanya, tak kunjung ada kabar dari pihak rumah sakit.

"Saya berlari ke sana ke mari untuk memastikannya. Ternyata Adam tidak pernah dirujuk ke departemen yang benar," keluhnya.

Lalu mereka harus kembali lagi ke dokter dan berhasil mendapatkan rujukan yang dibutuhkan, yaitu ke dokter gigi. Dokter gigi tersebut lantas mengambil gambar wajah Adam. Saat itu benjolan di pipinya sudah menghalangi remaja malang ini untuk makan.

Di sisi lain, Elaine tak tega karena Adam begitu kesakitan lantaran benjolannya terus membesar. Setelah mengirim Adam ke spesialis, barulah remaja berusia 16 tahun itu menjalani CT scan dan hasilnya itu bukanlah batu atau kista, namun sesuatu yang lebih serius.

Setelah beberapa kali tes dan biopsi, bulan Mei lalu akhirnya dipastikan bahwa Adam didiagnosis dengan Mesenchymal Chondrosarcoma, jenis chondrosarcoma atau kanker pada tulang iga yang jinak.

"Malangnya Adam, kanker ini tergolong sangat langka," tutur Elaine seperti dilaporkan Belfast Live.

Baca juga: Yuk, Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Mulut

Tumor ini juga membuat berat badan Adam menurun drastis karena ia tidak bisa makan. Dokter bedah juga mengatakan benjolannya begitu besar hingga menekan arteri utama yang menghubungkan antara otak dan saraf wajahnya.

Dengan kemoterapi, diharapkan tumor Adam perlahan mengecil hingga kemudian bisa diangkat melalui tindakan operasi. Meski demikian, ia harus menjalani enam kali sesi terapi sampai dipastikan tumornya mudah diangkat dan tidak meninggalkan efek samping bagi wajahnya.

"Adam juga bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Ia tak pernah mengeluh atau berteriak kesakitan," kata Elaine.

Kini keluarganya berupaya menyiapkan pengobatan lain bilamana kemoterapi tidak berhasil mengurangi ukuran tumor di pipi Adam. Bersamaan dengan itu, mereka juga menggalang dana jika memang pengobatan alternatif yang dibutuhkan Adam kelak akan menghabiskan biaya yang tak sedikit.

"Kami sebenarnya tak menginginkan ini, tapi kami harus memenuhi apa yang dibutuhkan Adam, dan ini adalah bantuan dari teman-teman kami," tutupnya.

Baca juga: Setelah 40 Tahun, Tumor Raksasa di Leher Pria Ini Akhirnya Dioperasi

(lll/vit)