dr Tirza Gwendoline Matulessy, SpPD, dari RS Evasari mengatakan libur panjang di hari raya merupakan momen tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Namun hati-hati, momen berkumpul bersama keluarga cenderung membuat seseorang makan lebih banyak daripada biasanya.
"Kumpul keluarga pasti makan lebih banyak, karena jarang kan. Kalau lebaran itu keluhannya banyak masalah lambung dan maag. Sementara Natal dan Tahun Baru itu kebanyakan makan, nanti dua tiga hari setelah Natal itu ramai IGD dengan yang emergency stroke, tensi mendadak tinggi sama penyakit jantung koroner," tutur dr Tirza kepada wartawan di RS Evasari, Jl Rawamangun, Jakarta Timur.
Baca juga: Libur Panjang? Ini 8 Kegiatan yang Bisa Anda Lakukan Bersama Anak
Dikatakan dr Tirza, tren penyakit saat ini memang lebih ke penyakit tidak menular. Tanpa ada hari raya pun, pasien hipertensi, stroke hingga penyakit jantung koroner dan penyakit metabolik lainnya meningkat dari tahun ke tahun.
Bahkan menurutnya usia pasien yang dilarikan ke IGD semakin muda. Dahulu, pasien hipertensi, stroke atau penyakit jantung yang dilarikan ke IGD rata-rata berusia 45 tahun. Namun kini usia 30 tahun pun sudah ada yang dilarikan ke IGD.
"Usia produktif paling banyak. Di triggering makan enak, ya ini karena kebanyakan makan asin, nggak terkontrol dan mendadak naik tekanan darah dan kolesterolnya," tambah dr Tirza lagi.
Maka dari itu, menjaga pola hidup sehat sangat penting. Agar tetap bisa makan enak saat liburan, dr Tirza mengingatkan jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga rutin.
Baca juga: Persiapan Penting untuk Cegah Perut Menggendut Saat Long Weekend
(mrs/up)
0 Response to "Libur Natal dan Tahun Baru, Waspada Kebanyakan Makan Bisa Bikin Masuk IGD"
Posting Komentar