Kisah Bocah dengan Leukemia yang Jadi Konduktor Orkes Sehari

Jakarta, Di usianya yang baru tujuh tahun, Jordan Cartwright harus berjibaku untuk mengobati penyakitnya. Jordan yang malang ternyata mengidap leukemia atau kanker darah.

Saat sedang menjalani kemoterapi yang agresif di awal tahun, Jordan mulai menyukai musik klasik. Kebetulan Jordan memang didampingi oleh seorang terapis musik.

Oleh si terapis, ia diperkenalkan pada musik klasik. Siapa sangka, ini memberi semangat baru dalam kehidupan Jordan.

"Mereka sampai menulis lagu bersama dengan chorus seperti 'I am Jordan. I have cancer, but I am so strong'," ungkap sang ayah, Scott kepada ABC News.

Kisah Bocah dengan Leukemia yang Jadi Konduktor Orkes SehariFoto: Ronald McDonald House Charities of Northern Alberta

Tak hanya kepada Jordan, terapis ini juga memberikan kebahagiaan bagi pasien anak lainnya yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Belakangan Jordan diketahui tak hanya menyukai musik klasik tetapi juga bermimpi untuk menjadi konduktor atau memimpin sebuah orkestra.

Siapa sangka keinginan Jordan sampai ke telinga staf di Ronald McDonald House Charities of Northern Alberta. Yayasan amal ini lantas bekerjasama dengan Winspear Centre and Edmonton Symphony Orchestra agar cita-cita Jordan terlaksana.

Baca juga: Melepas Penat dari Pengobatan Kanker, Bocah Ini Diizinkan Ledakkan Bom

Mimpi Jordan akhirnya terealisasi beberapa waktu lalu. Dengan mengenakan tuksedo, Jordan berpenampilan layaknya seorang konduktor betulan.

Ia pun sukses memimpin Edmonton Symphony Orchestra membawakan lagu kebangsaan Kanada saat tampil di Francis Winspear Centre for Music di Edmonton, Kanada.

"Semua orang yang menonton tak kuasa meneteskan air mata, apalagi bagi saya dan istri," kata Scott.

Scott dan istrinya seolah-olah melihat akan jadi apa Jordan kelak. "Kami tak pernah tahu apakah kami bisa melihatnya tumbuh dewasa, tetapi momen ini seperti memberikan gambaran itu. Ini akan selalu kami kenang," lanjutnya.

Tak hanya itu, seluruh staf dari Ronald McDonald House dan anggota orkestra juga merasa tersanjung karena bisa ambil bagian dalam hari istimewa Jordan.

"Mengenal Jordan dan juga keluarganya sanggup merubah saya, begitu juga mungkin yang lainnya. Kami tak tahu jika berada pada posisi mereka apakah kami bisa bertahan. Tetapi Jordan dan keluarganya memiliki kekuatan mental yang luar biasa," timpal Janice Moore dari The Winsper Centre.

Scott menambahkan, setelah diberi kesempatan menjadi konduktor sehari, Jordan telah memiliki kesiapan mental yang lebih besar untuk menghadapi sesi kemoterapi berikutnya.

Baca juga: Foto untuk Tingkatkan Kewaspadaan Kanker Anak Ini Bikin Sedih(lll/up)

0 Response to "Kisah Bocah dengan Leukemia yang Jadi Konduktor Orkes Sehari"

Posting Komentar