"Diare atau Bali Belly memang sering menyerang para turis asing di Bali. Penyakit ini erat kaitannya dengan kebersihan makanan yang dijual serta kesadaran turis terhadap kebersihan," ujar dr Stephanie Patricia, dari Medi-call Indonesia yang merupakan start up pengembang aplikasi layanan kesehatan.
dr Patricia mengatakan masih banyak penjual makanan yang melayani konsumen menggunakan tangan padahal para penjual juga baru saja memegang uang. Di uang yang kotor kemungkinan terdapat bakteri yang dapat berpindah ke makanan dan akhirnya memicu diare.
"Konsumen juga harus selalu mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas di toilet dan memegang uang," sambung dr Patricia dalam rilisnya yang diterima detikHealth, Kamis (29/12/2016).
dr Patricia mengungkapkan gejala Bali Belly bisa diawali dengan demam dan kram, lalu kadang dilanjutkan dengan muntah dan diare. Keluhan diare bisa disertai atau tanpa darah dan nyeri perut yang hebat. Karena kekurangan cairan, tubuh bisa terasa lemas sehingga pasien disarankan mendapat asupan cairan yang cukup.
Baca juga: Pneumonia dan Diare, Ancaman Terburuk Kesehatan Anak
Selain diare, pasien bali belly juga mengalami gastroenteritis atau muntah, serta sakit dan kejang pada perut. Hal ini biasanya juga ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan, seperti lambung dan usus halus.
Bali belly bisa menyerang siapa saja. Bahkan bek asal klub Manchester United, Chris Smailing juga sempat 'tumbang' ketika berlibur di Bali. Hal ini dikarenakan Chris mengalami masalah dengan perut akibat makanan yang diasup kurang diperhatikan kebersihannya.
Nah, dr Patricia mengingatkan kepada pasien bali belly untuk segera mendapatkan perawatan medis agar tidak bertambah parah. Sebab, penanganan yang terlambat bisa membuat pasien harus diopname.
Bicara soal pengobatan diare, beberapa waktu lalu Dr H Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM mengatakan pengobatan untuk diare berbeda-beda. Jika diare hanya terjadi sesaat maka tidak diperlukan obat-obatan namun perlu memperbanyak minum.
"Tapi kalau diarenya berlendir, mencret-mencret atau bahkan disertai dengan muntah, maka perlu obat-obatan," ujar dr Ari.
Satu hal yang pasti adalah seseorang yang diare harus banyak mengonsumsi cairan agar tidak dehidrasi. Cairan yang paling dianjurkan adalah oralit karena oralit bisa menggantikan cairan tubuh dan juga elektrolit-elektrolit yang ikut hilang bersama feses.
Tapi ingat, oralit bukanlah obat diare karena oralit hanya berfungsi menggantikan cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Sebab, tak sedikit orang beranggapan oralit adalah obat diare. Sehingga, mereka pun dibuat bingung ketika diare tak kunjung sembuh padahal sudah minum oralit.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Diare(rdn/vit)
0 Response to "Kebersihan Makanan Tak Terjaga, Bali Belly Bisa Intai Wisatawan di Bali"
Posting Komentar