Kongres Perempuan Indonesia dianggap sebagai pilar sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia yang berkumpul menyatukan cita-cita persatuan dan kesatuan. Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Amalia Sari Gumelar, menuturkan bahwa Kongres Perempuan Indonesia I dilatarbelakangi oleh gerakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
"Tentu mengingatkan kita kembali kepada Kongres Perempuan Indonesia pertama tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Ruh Kongres Perempuan Indonesia itu adalah kelanjutan dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, di mana berkumpul pemuda-pemuda Indonesia," ungkap Linda kepada detikHealth saat ditemui usai acara 'Rumpian Beha: Menguatkan Kembali Deteksi Dini Kanker Payudara' di sekretariat YKPI Jl Panglima Polim III No 146, Kebayoran Baru, Jakarta.
Baca juga: Ayah dan Ibu Hendak Beri Anak Sesuatu, Haruskah di Momen Tertentu Saja?
Lanjut Linda, para srikandi Indonesia saat itu membentuk kelompok-kelompok perempuan menyampaikan kesimpulan tentang pentingnya berjuang bersama kaum laki-laki kemudian menghilangkan deskriminasi pada perempuan.
Dari situlah, secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu untuk mengenang semangat dan perjuangan para feminis dalam upaya menjaga keutuhan bangsa yang dirayakan secara nasional hingga saat ini.
Telah banyak yang telah dicapai perempuan Indonesia hingga saat ini, namun tak bisa dipungkiri bahwa kondisi perempuan masih rentan dengan berbagai kekerasan, eksploitasi dan perlakuan diskriminatif lainnya.
"Jadi dengan apa yang di ruh-nya 22 Desember 1928 dikaitkan dengan tahun ini banyak sekali hal-hal yang masih mendeskriminasi perempuan, banyak sekali juga perempuan-perempuan yang tidak mendapatkan hak-haknya, seperti masalah kekerasan, masalah trafficking, pemberdayaan di bidang ekonomi. Itu kan kita masih harus terus berjuang," ungkap Linda
Baca juga: Kabulkan Permintaan Terakhir, Perawat Adopsi Anak dari Ibu yang Sekarat
Di sisi lain, Linda juga berharap perjuangan harus terus ditingkatkan oleh kaum perempuan dengan memelihara keutuhan negara kesatuan republik Indonesia dengan semangat pancasila, kebhineka-an, dan saling menghormati. "Saya kira momentum Hari Ibu tahun ini kita suarakan dengan kuat," harap Linda.
(hrn/vit)
0 Response to "Hari Ibu, Momen Perjuangan Perempuan Indonesia"
Posting Komentar