Kanker Payudara Tak Harus Berujung Kematian Asal Dilakukan Deteksi Dini

Jakarta, Kanker payudara rupanya masih menduduki sebagai pembunuh nomor satu bagi perempuan. Artinya kaum hawa harus lebih waspada terhadap penyakit ini. Nah karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah kematian akibat kanker payudara.

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Amalia Sari Gumelar, mengatakan penyakit kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan tahun 2016 menyebut angka kematiannya mencapai 21,5 per 100 ribu.

Hal itu Linda sampaikan dalam acara 'Rumpian Beha: Menguatkan Kembali Deteksi Dini Kanker Payudara' di sekretariat YKPI Jl Panglima Polim III No 146, Kebayoran Baru, Jakarta.

Sayangnya, lanjut Linda, gejala awal justru timbul tanpa adanya rasa sakit di payudara, sehingga perempuan cenderung meremehkan serta membiarkan ketika ada ketidakberesan pada area payudaranya.

"Selain kejadiannya tinggi, kemudian yang sangat mengkhawatirkan tidak adanya rasa sakit. Artinya biasa-biasa saja, kita tidak merasakan apa-apa tahu-tahunya sudah menjadi stadium lanjut," tutur Linda.

Baca juga: Kanker Payudara, The Silent Killer Pembunuh Wanita di Indonesia

Kematian akibat kanker payudara bisa dicegah dengan melalukan deteksi dini dengan melakukan SADARI (perikSA payuDARA sendiRI). Menurut Linda, nyawa bisa tertolong jika pasien datang pada stadium awal.

Permasalah lain menurut Linda adalah belum meratanya informasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui SADARI. Ia pun mengaku baru tahu informasi semacam itu setelah dirinya terkena kanker.

"Masih ada stigma bahwa kanker itu identik dengan mati. Ini juga menjadi permasalahan sehingga orang itu nggak mau periksa, karena pertama dia nggak siap, kedua kanker ujungnya mati. Seharusnya dibuat positif sehingga orang mau berobat dan memeriksakan diri secara tepat pada saat ia merasa sesuatu pada saat SADARI itu," tegas Linda.

Baca juga: Siapa Saja yang Lebih Berisiko Kena Kanker Payudara? Ini Kata Pakarnya

Linda menambahkan bahwa dukungan dari keluarga, masyarakat, dan juga lingkungan sangat dibutuhkan supaya pasien kanker bisa lebih bersemangat dan lebih positif saat melalui masa-masa sulit saat berjuang melawan kanker.

(hrn/up)