Hal itu diungkap oleh praktisi kesehatan dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam, SpPD. Menurutnya, informasi yang berlebihan tentang bertapa sadisnya pembunuhan tersebut terjadi bisa menjadi pencetus gangguan kecemasan serta dampak lain yang mengikutinya.
"Bahkan mendengar atau membaca pembunuhan keji bisa menjadi pencetus pada pasien-pasien saya tersebut padahal korban pembunuhan tersebut tidak berhubungan langsung dengan pasien saya," kata dr Ari yang merupakan seorang konsultan kesehatan saluran cerna.
Baca juga: Gangguan Kecemasan Lebih Mungkin Menyerang Wanita yang Seperti Ini
Dampak yang bisa muncul akibat gangguan kecemasan, menurut dr Ari antara lain tangan berkeringat, sakit kepala, jantung berdebar-debar, tengkuk sakit maupun napas sesak. Jika memiliki riwayat penyakit kronis, bisa pula memicu kekambuhan seperti tekanan darah tinggi dan kadar gula tidak terkontrol.
Untuk mengurangi dampak tersebut, dr Ari menyarankan untuk bijak menyebarkan informasi. Di media sosial misalnya, tidak perlu ikut-ikutan menyebarkan foto korban. Dan bagi yang memiliki riwayat gangguan kecemasan, sebaiknya membatasi diri dalam mengonsumsi informasi terkait pembunuhan sadis di Pulomas.
"Sekali lagi kecemasan dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan," pesan dr Ari.
Pembunuhan sadis yang terjadi di Pulomas, Jakarta Timur menewaskan 6 orang dan membuat 5 orang lainnya harus dirawat. Kesebelas korban tersebut disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m dalam kondisi exhaust tidak menyala, sehingga mengalami kekurangan oksigen.
Baca juga: Alami Cemas Berlebihan, Bagaimana Solusinya?(up/vit)
0 Response to "Dokter: Waspadai Gangguan Kecemasan Terkait Pembunuhan Sadis di Pulomas"
Posting Komentar