Sang ibu, Siti Hayati (42), menuturkan putra semata wayangnya itu telah menderita hidrosefalus sejak lahir. Saat itu Rizki terlahir prematur karena usia kandungannya masih 7 bulan.
Buah hati Siti dan Junaidi (43) ini pun lahir dengan berat hanya tujuh ons. "Rizki lahir normal," papar Hidayati saat ditemui detikHealth di rumahnya, Kamis (17/11/2016).
Akan tetapi dokter baru mendiagnosis Rizki dengan hidrosefalus saat usianya menginjak tiga bulan.
Sayangnya karena keterbatasan biaya, kondisi Rizki tak kunjung mendapatkan penanganan. Sang ayah bekerja sebagai tukang bangunan, sedangkan ibunya di rumah saja mengurus Rizki.
Seumur hidup, baru sekali Rizki menjalani operasi, itu pun sudah beberapa tahun lalu. Namun usaha itu juga tak memberikan kesembuhan bagi buah hatinya.
Yang disesalkan Siti saat ini adalah, Rizki tak bisa beraktivitas layaknya teman-teman seusianya. Rizky hanya mampu terbaring lemas, menangis dan minta makan bubur saja.
Baca juga: Anak Kena Hidrosefalus, Ibu Ini Keliling Senen dan Jatinegara Cari Donasi
Beruntung keluarga yang tinggal di rumah sederhana di Jalan Taruna RT 03 RW 04, Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggoini akhirnya mendapatkan perhatian dan uluran tangan dari Kepolisian Resort (Polres) Probolinggo.
Bocah yang tak pernah mengenyam bangku sekolah itu rencananya akan dioperasi pada Sabtu (19/11) di Surabaya mendatang.
Menurut Kepala Urusan Dokkes Polres Probolinggo, Aiptu Hendro Winarno, saat ini pihaknya tengah melakukan observasi pendahuluan terhadap kondisi Rizki.
Observasi ini dilakukan untuk keperluan pendataan pasien yang nantinya akan diikutsertakan dalam program pengobatan gratis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.
"Kondisinya Rizki sangat memprihatinkan, dari itu kami ingin membantu dalam pengobatan gratis pada pelaksanaan bakti sosial kesehatan yang akan dilaksanakan tanggal 18 dan 19 November," ujar Aiptu Indro ditemui ketika menyambangi rumah Rizki.
Hidrosefalus, lanjut Aipt Indro, merupakan kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak, sehingga perlu mendapat perhatian serius.
"Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan maka akan fatal. Ini perlu perawatan intensif,"imbuhnya.
Baca juga: Bocah Riyanti, Pasien Hidrosefalus yang Sudah 2 Minggu Belum Dapat ICU (up/up)
0 Response to "Kisah Rizki, Anak Umur 8 Tahun yang Lumpuh Total Karena Hidrosefalus"
Posting Komentar