Back to Local Food Bisa Dimaksimalkan untuk Dapatkan Pangan Aman dan Sehat

Minahasa, Era globalisasi semakin 'memudarkan' batas antar negara. Hal ini pun berkaitan dengan kehidupan manusia, termasuk keamanan pangan yang dikonsumsi sehari-hari.

Prof Ahmad Sulaeman PhD dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkapkan globalisasi menghasilkan realitas bahwa kita hidup dalam lingkungan keamanan pangan yang kompleks. Mengutip keterangan WHO, Prof Ahmad menyebutkan di dunia global kita berenang dalam 'lautan' mikroorganisme.

"Kita butuh makanan yang aman dan menyehatkan. Sebab, konsumsi makanan di era global adalah proses yang berisiko. Solusinya hampir di semua negara, back to local food, makanan lokal," kata Prof Ahmad di sela-sela 'Jelajah Gizi Bersama Sari Husada' di Minahasa baru-baru ini.

Tak hanya itu, dilakukan pula perubahan paradigma di mana makanan tidak cuma dipandang sebagai makanan. Dapur pun menjadi 'lemari obat' untuk mencegah berbagai penyakit. Prof Ahmad juga menekankan bahwa makanan lokal amat terkait budaya wilayah setempat.

Baca juga: Tersedia Banyak Jajanan, Terapkan 'Aturan' Ini Agar Tak Asup Kalori Berlebih

Di Indonesia, seperti diketahui terdapat bergam jenis sumber daya laut. Prof Ahmad mencontohkan ikan nike dan kolombi (sejenis keong-keongan) yang banyak dihasilkan di Tondano, Minahasa. Prof Ahmad menyebutkan ikan nike mengandung protein, zat besi, dan zinc.

<I>Back to Local Food</i> Bisa Dimaksimalkan untuk Dapatkan Pangan Aman dan SehatFoto: Radian Nyi S
Sementara kolombi atau dikenal juga dengan tutut di daerah Jawa Barat dan Jakarta, mengandung mineral dan protein cukup tinggi. Plus zinc yang baik untuk daya tahan. Meski demikian, tantangan masih bisa ditemui salah satunya penggunaan pestisid dan belum optimalnya pembudidayaan sayuran lokal.

Hadir dalam kesempatan sama, Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan kandungan makanan memengaruhi tubuh. Untuk itu, penting mengetahui apa kandungan gizi di balik makanan yang dikonsumsi.

<I>Back to Local Food</i> Bisa Dimaksimalkan untuk Dapatkan Pangan Aman dan SehatFoto: Radian Nyi S
Sebab, menurutnya tidak ada makanan yang buruk, yang ada pola makan yang buruk. Di Indonesia sendiri, kaya keberagaman pangan. Di Minahasa, di daerah pesisir ikan banyak dan dikonsumsi kemudian konsumsi ikan hampir jadi kebiasaan. Contohnya, di tiap menu keluarga, ikan hampir ada.

"Kita melihat bahwa masalah gizi nggak melulu karena nggak punya ada uang tapi juga kurang edukasi. Makanya penting menyediakan informasi yang relevan. Misalnya ibu hamil jangan makan ikan nanti begini begini, ternyata protein pada ikan baik. Lalu kenapa anak di Minahasa nggak alergi ya ibaratnya sudah diajari sejak di perut. Dengan keberagaman ini, policy pemerintah seperto panduan makan untuk ibu hamil dan anak juga bisa disesuakan dengang culture-nya," papar Arif.

Baca juga: Di Desa Ini, Warga Patungan Sumbang Beras untuk Keluarga Tidak Mampu

<I>Back to Local Food</i> Bisa Dimaksimalkan untuk Dapatkan Pangan Aman dan SehatFoto: Radian Nyi S
(rdn/vit)

Related Posts :

0 Response to "Back to Local Food Bisa Dimaksimalkan untuk Dapatkan Pangan Aman dan Sehat"

Posting Komentar