Remaja yang baru berumur 18 tahun itu lahir dan besar di India. Ia dijuluki sebagai titisan Hanuman, sosok dalam pewayangan yang dikenal sebagai dewa kera. Menurut sang dokter, keluarga remaja yang dirahasiakan identitasnya ini juga memutuskan untuk tidak membawanya ke dokter karena stigma sosial dan kepercayaan tersebut.
"Mereka tak pernah menganggap itu penyakit," ungkap sang dokter, dr Pramod Giri yang juga kepala departemen bedah saraf dari Super Specialty Hospital, Nagpur, India.
Hingga suatu saat si remaja mengeluhkan punggungnya sering terasa nyeri dan keberadaan ekor itu mengganggu kesehariannya. "Ketika si remaja tumbuh dewasa dan ekornya mulai menimbulkan masalah, mereka baru sadar jika itu adalah bentuk kecacatan," lanjut dr Giri seperti dilaporkan The Sun.
Dari catatan dr Giri, masalah yang dialami si remaja antara lain gangguan pada fungsi kemihnya, begitu juga dengan kaki bagian bawah si remaja. Ia juga tak bisa tidur dan duduk dengan nyaman karena ekor tersebut. Hal ini dikarenakan ketika si remaja tumbuh, tulang yang ada di ekornya juga ikut tumbuh memanjang dan mulai menekan punggungnya.
Baca juga: Kondisi Bawaan Lahir, Bocah Lelaki Ini Punya 'Ekor' Sepanjang 15 Cm
Si remaja akhirnya dibawa ke rumah sakit pada akhir September lalu. Tim dokter yang dikepalai dr Giri lantas melakukan tindakan bedah untuk mengangkat ekor tersebut. Tindakan ini menghabiskan waktu selama satu jam.
"Padahal idealnya ekor ini harus diangkat dalam kurun lima tahun setelah lahir, tetapi orang tuanya menyembunyikan fakta tentang ekor ini selama bertahun-tahun," timpal Giri.
Untungnya tindakan operasi berlangsung sukses, dan si remaja dipastikan bisa pulang minggu ini. Selepas operasi, si remaja mengaku lega. "Toh saya benci dipanggil atau disamakan dengan dewa. Kini saya merasa bebas," tuturnya dalam kesempatan terpisah.
Baca juga: Bocah yang Disebut Titisan Dewa Kera Jalani Operasi Pengangkatan 'Ekor'
Berdasarkan literatur medis, buntut manusia atau dalam bahasa medisnya disebut 'vestigial tail' ini merupakan kecacatan lahir yang teramat langka. Sejak tahun 1884, baru tercatat ada 23 kasus serupa yang dilaporkan di seluruh dunia, dan India termasuk yang terbanyak yaitu 6 kasus.
Ekor ini sebenarnya dapat diangkat dengan mudah lewat operasi tanpa meninggalkan efek samping. Namun ekor yang dimiliki remaja asal Nagpur ini tercatat sebagai yang terpanjang sepanjang sejarah, sebab panjang ekor manusia yang tercatat sebelumnya hanyalah 7 inci atau 17-an cm.(lll/vit)
0 Response to "Ekornya Diangkat, Remaja Ini Lega Tak Lagi Dianggap Titisan Dewa"
Posting Komentar