Sebaliknya, makanan 'basa' atau alkalize food seperti sayur, buah, dan air kelapa muda harus dijadikan pilihan utama jika Anda sedang memilih-milih menu makanan. Apa itu acid food dan alkalize food?
Menurut pakar gizi Jansen Ongko, MSc, RD, acid food dan alkalize food merupakan hal yang harus diperhatikan dalam diet alkali. Diet alkali merupakan salah satu diet yang terkenal di masyarakat. Mengganti makanan pembentuk asam dengan makanan yang bersifat alkali dipercaya dapat meningkatkan kesehatan, seperti membantu mencegah kanker, penyakit jantung, serta risiko rendah penyakit lainnya.
"Beberapa ahli kesehatan ada yang setuju dan juga ada yang tidak setuju dengan hal ini, sehingga membuat diet ini masih kontroversial," tutur Jansen kepada detikHealth baru-baru ini.
Baca juga: Jangan Cuma Andalkan Sayur Hijau, Makan 'Pelangi' Jauh Lebih Menyehatkan
Diet alkali atau yang dikenal dengan diet asam-alkali atau diet abu alkali didasarkan pada keyakinan bahwa makanan tertentu bisa memengaruhi keasaman atau kebasaan (pH) cairan tubuh.
Ketika mengonsumsi makanan tertentu maka metabolisme tubuh akan bekerja dan membakar makanan tersebut sehingga menghasilkan abu residu. Abu residu inilah yang dipercaya bersifat asam atau basa (atau netral) yang mempengaruhi keasaman tubuh.
"Makanan atau minuman yang tergolong acid food bukan berarti makanan tersebut memiliki rasa asam, melainkan menghasilkan abu residu asam yang memengaruhi pH tubuh. Kelompok makanan yang dianggap asam misalnya daging, unggas, ikan, susu, telur, biji-bijian, dan alkohol. Sementara yang alkali seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran," imbuhnya.
Jansen melanjutkan, acid food sebaiknya tidak benar-benar dihindari. Kelompok makanan ini sebenarnya diperlukan oleh tubuh karena kandungan proteinnya yang tinggi. Yang harus diperhatikan, pilihlah makanan alami, sebisa mungkin hindari makanan olahan karena justru makanan olahan yang dapat menyebabkan penyakit-penyakit misalnya kanker, hipertensi, dan gangguan ginjal, seperti yang disebutkan dalam pesan broadcast tersebut.
"Konsumsilah makanan warna pelangi, eat the rainbow! Karena semakin berwarna makanan yang Anda konsumsi, semakin banyak kandungan gizi dan fitonutrien yang Anda peroleh," pesan Jansen.
Berikut isi dari broadcast tersebut:
Teman teman... Mari hidup sehat konsumsi buah segar sayur jahe, kunir, madu, air kelapa muda, dll secara mentah dan segar..
Kenapa badan kita sakit?.. itu karena badan terlalu acid..
Sakit kanker, ginjal, ht, koles, lever, flu, dll itu akibat kita terlalu bnyk mknan acid.. sel tubuh bersifat acid.. solusinya, kurangi acid food, harus konsumsi alkalize raw food....
Apa itu alkalize food?.. buah sayuran segar tanpa dimasak, madu, air kelapa muda, kurma, jahe, kunir, dll yg bisa dikonsumsi mentah segar...
Apa itu acid food?.. daging, susu, telor, gorengan dan semua turunannya, sayur yg dimasak, roti, pecel, gado gado, krupuk, kacang goreng, dll..
-Jeruk nipis itu buah yg kecut.. tapi ternyata dia tergolong alkalize terbaik didunia...obat flu batuk, minum jeniperdu.. jeruk nipis peres madu..
-Gula pasir?.. acid food.. karena dia melalui proses pemanasan tinggi dan pengkristalan dan dikasih pemutih... gula pasir itu sillent killer paling berbahaya..
-Air peresan tebu..alkalize food.. karena tdk ada proses pemanasan. Hanya diperas saja..
-Garam?.. bukan alkalize.. melainkan acid.. itu juga sillent killer...
So... kembali ke alam, poso ngrowot... Poso ngrowot iku konsumsi alkalize food terbaik.. Jadi leluhur kita sdh punya cara sehat...
Madu asli itu.. Air kelapa muda hijau itu alkalize terbaik ciptaan Tuhan..buktine bisa untuk infus, bisa untuk penawar saat keracunan ...
Semoga bermanfaat...
Baca juga: Salah Kaprah Soal Diet, Waspada 'Sindrom Yoyo' Menyerang!
(ajg/up)
0 Response to "Beredar Broadcast Pentingnya Makanan 'Basa' Vs 'Asam', Ini Kata Pakar"
Posting Komentar