Menurut dr Herbert Situmorang SpOG (K) dari RS Cipto Mangunkusumo, penanganan rasa nyeri endometriosis pada orang dewasa dan remaja berbeda. Pada orang dewasa, rasa nyeri bisa ditangani dengan anjuran segera hamil, sedangkan pada remaja bisa diatasi dengan obat.
"Awalnya dilihat dulu endometriosisnya, apakah sudah berat atau belum. Biasanya dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) transvaginal. Tapi untuk yang masih gadis, bisa dengan USG transrektal atau melalui anus," tutur dr Herbert kepada detikHealth baru-baru ini.
Baca juga: Sudah Dioperasi, Bisakah Endometriosis Muncul Lagi?
Pada perempuan dewasa, dr Herbert menyebut bahwa kehamilan bisa meredakan nyeri endometriosis. Kenapa? Karena ketika hamil tubuh membentuk hormon progesteron yang mampu menekan kadar hormon esterogen yang memicu endometriosis.
Sementara untuk remaja yang ingin mengatasi rasa nyeri endometriosis, dr Herbert menyebut salah satu solusinya adalah dengan obat hormonal. Salah satu contoh obat yang ia sarankan adalah pil KB (keluarga berencana) karena pil tersebut bisa menurunkan hormon estrogen.
"Tapi konsumsi pil KB juga memiliki efek samping buat orang yang mau mengatasi nyeri sekaligus ingin punya anak. Kan pil KB menurunkan hormon esterogen, sedangkan untuk hamil dibutuhkan hormon esterogen. Jadi jangan menunda-nunda kehamilan ya," sambung dr Herbert.
"Ingat juga ya penggunaan obat ini hanya untuk sementara biar punya kualitas hidup normal. Nggak sakit-sakitan sampai cuti nggak kerja," imbuh dr Herbert yang juga praktik di RS St Carolus Salemba, Jakarta ini.
Baca juga: Catat, Ini Bedanya Mioma, Kista, dan Endometriosis(up/up)
0 Response to "Begini Cara Mengatasi Nyeri Endometriosis pada Remaja Maupun Perempuan Dewasa"
Posting Komentar