Guru meditasi Yongey Mingyur Rinpoche mencontohkan meditasi sederhana yakni dengan meditasi pernapasan. Cara melakukannya cukup mudah. Rilekskan pikiran dan tubuh, kemudian hitung berapa kali Anda bernapas dengan tarik dan melepas napas dimasukkan dalam satu hitungan.
"Lakukan ini sampai perlahan-lahan Anda bisa merasa lebih tenang," kata Rinpoche dalam Media Talk di Tergar Meditation Center, Perumahan Green Mansion, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (13/10/2016).
Baca juga: Meditasi Sederhana untuk Bantu Tenangkan Diri Saat Stres di Kantor
Nah, bagi para pemula yang hendak mencoba meditasi, termasuk meditasi sederhana seperti meditasi pernapasan, ada beberapa hal yang patut diperhatikan seperti diutarakan Rinpoche. Apa saja? Berikut rangkumannya:
1. Lakukan teknik bernapas secara natural
Rinpoche mengatakan masing-masing orang memiliki teknik bernapas sendiri dan itu terjadi secara alami. Ada orang yang bernapas pendek dan juga agak dalam dan panjang. Nah, dikatakan Rinpoche kedua cara bernapas itu tak masalah.
Dengan kata lain, tak ada patokan khusus teknik bernapas seperti apa yang harus digunakan saat seseorang bermeditasi.
"Lakukan cara bernapas seperti yang biasa Anda lakukan sehari-hari. Ini sifatnya alami sehingga saat Anda mencoba bermeditasi, cara bernapas Anda tak perlu diubah," kata Rinpoche.
2. Wajar saja jika banyak hal 'berseliweran' di pikiran
Saat menutup mata, menarik napas kemudian menghitungnya, tapi kemudian banyak hal berseliweran di pikiran Anda? Menurut Rinpoche itu tak masalah.
Ia mencontohkan pada meditasi pernapasan, seseorang diminta fokus menghitung jumlah napasnya. Nah, ketika menghitung napas tapi banyak hal di pikiran Anda, biarkan saja, demikian dikatakan Rinpoche. Yang penting, Anda tetap fokus menghitung napas.
"Ketika kita tetap fokus dan bisa ingat berapa kali kita sudah bernapas, nanti pikiran-pikiran itu akan datang dan pergi. Jadi tak masalah. Itu normal. Sebab, meditasi bukan berarti kita bisa meng-clearkan pikiran kita, kita tidak memikirkan apa-apa, itu keliru," kata Rinpoche.
|
3. Tidak perlu durasinya, yang penting kualitas
"Tidak perlu berapa lamanya kita bermeditasi. Yang penting, meditasi kita berkualitas meski cuma sebentar. Ketika kita excited, sedang ingin meditasi, walau sebentar pasti hasilnya baik," tutur Rinpoche.
Hal lain yang ditekankan Rinpoche, sebaiknya lakukan meditasi secara regular. Berapa lama durasinya? Rinpoche menekankan tergantung pada perasaan dan mood Anda. Di awal berlatih, coba dulu selama lima menit dan lakukan selama 20 hari.
"Kalau nggak bisa lebih lama dari itu, it's okay. Nanti setelah 20 hari, itu bisa jadi habit baru. Meditasi jadi lebih mudah dilakukan. Jika durasi mau ditambah jadi dobel, silakan saja," tambahnya.
4. Waktu terbaik meditasi
Terkait kapan waktu terbaik melakukan meditasi, Rinpoche mengatakan itu tergantung kondisi masing-masing orang. Pada morning person, pagi hari bisa jadi waktu mereka amat bersemangat. Jika Anda termasuk salah satu morning person, bermeditasi di pagi hari amat dianjurkan.
"Tapi kalau dia bukan morning person, pagi hari kurang bersemangat. Beraktivitas sering telat, sebaiknya lakukan saja meditasi saat siang atau sore harinya," kata Rinpoche memberi saran.
Sedangkan, terkait makanan untuk mendukung keberhasilan meditasi, Rinpoche mengatakan pentingnya konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Jika yang bersangkutan kebetulan seorang vegetarian, menurut Rinpoche tak masalah.(rdn/vit)
0 Response to "Bagi Pemula, Ini Hal-hal yang Mesti Diperhatikan Saat Mencoba Meditasi"
Posting Komentar