Apa Hubungan Kebanyakan Lembur dan Kecenderungan Bunuh Diri? Ini Kata Dokter

Jakarta, Seorang karyawati cantik di Jepang bunuh diri diduga karena terlalu sering lembur. Beban kerja yang ekstrem dan tekanan yang besar dari perusahaan membuat karyawati ini mengakhiri hidup di usia yang masih 24 tahun.

Kasus ini menarik karena Matsuri Takahashi, nama karyawati tersebut, hanyalah pekerja kantoran biasa yang tidak mencolok. Bahkan berdasarkan laporan dari Japan Times, Matsuri baru bekerja selama 6 bulan di Dentsu Inc, sebuah perusahaan periklanan besar di Jepang.

Yang menjadi catatan adalah lamanya waktu lembur yang dilakukan Matsuri. Dalam satu bulan, waktu lembur Matsuri mencapai 70 jam. Bahkan sebulan sebelum ia meninggal, waktu lemburnya mencapai 105 jam, jauh lebih lama dari batas yang ditetapkan oleh perjanjian kerja dengan manajemen.

Baca juga: Karyawati Cantik Bunuh Diri, Diduga Depresi karena Kebanyakan Lembur

Menanggapi kasus ini, dr Andri SpKJ, FAPM, dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, mengatakan sebagian besar kasus bunuh diri terjadi akibat gangguan jiwa, yakni depresi. Depresi bisa muncul kapan saja dan pada siapa saja, tidak dipengaruhi oleh suku, ras dan usia.

"Kalau pertanyaannya adalah adakah hubungannya antara pekerjaan, lembur dengan bunuh diri, mungkin ada tetapi tidak secara langsung. Dengan kata lain, pekerjaan yang mengharuskan lembur terlalu lama dan sering menyebabkan orang mengalami tekanan, yang berujung pada depresi dan memunculkan keinginan untuk bunuh diri," tutur dr Andri, dalam perbincangan dengan detikHealth.

Dijelaskan dr Andri, depresi merupakan salah satu gangguan jiwa berbahaya yang muncul akibat kurangnya hormon serotonin di otak. Depresi bisa muncul akibat adanya tekanan besar yang tidak mampu diadaptasi oleh seseorang.

Dalam konteks pekerjaan, depresi bisa saja muncul akibat beban kerja yang terlalu banyak, hubungan yang tidak harmonis dengan atasan dan rekan kerja, atau hal-hal lain yang menyebabkan seseorang mengalami stres yang tidak bisa dikelola dengan baik.

Lalu, apakah pekerjaan adalah satu-satunya penyebab seseorang depresi dan bunuh diri? Dikatakan dr Andri, depresi dan keinginan bunuh diri muncul karena banyak faktor. Sehingga tidak bisa diambil kesimpulan singkat bahwa terlalu banyak lembur dapat menyebabkan seseorang ingin bunuh diri.

"Harus dilihat juga karyawan lainnya, apakah punya problem yang sama. Misalnya sama-sama lembur, apakah memiliki keluhan yang sama? Apakah beban kerjanya sama dengan teman lainnya? Karena kembali lagi, keinginan bunuh diri muncul karena depresi yang disebabkan oleh tekanan yang tidak bisa diadaptasi," paparnya.

Baca juga: 5 Langkah Cegah Depresi: Istirahat Hingga Jaga Keintiman(mrs/vit)

Related Posts :

0 Response to "Apa Hubungan Kebanyakan Lembur dan Kecenderungan Bunuh Diri? Ini Kata Dokter"

Posting Komentar