Perempuan ini menuturkan pengalamannya menjadi saksi pelecehan seksual di atas kereta tersebut. Yang mengerikan, ia justru hendak dicakar dan dikejar oleh pelaku. Beruntung, ia akhirnya bertemu petugas keamanan.
"Gue udah nyalip ke pintu buat keluar tapi mas-mas ini ngikutin gue juga dengan anunya masih kebuka. Dia ngejar gue karena dia tahu gue bakalan laporin dia. Pas gue laporin, mas-masnya menghilang dan tasnya dia tinggalin di gerbong. Diambil security dan polisi di stasiun. Di situ semua orang ditahan buat nggak keluar dulu karena security dan polisi lagi mencari ini orang," katanya, seperti dikutip dari detikNews.
Baca juga: Viral Cerita Menegangkan Penumpang Lihat Pelecehan Seksual di KRL
Kisahnya yang viral tersebut sontak membuat warganet gusar. Pasalnya, banyak yang tak menyangka aksi tersebut bisa terjadi di tempat ramai orang. Bahkan ada salah satu pengguna media sosial yang menyarankan membawa senjata guna melindungi diri.
"temen gw, pake jilbab, bbrp kali ngalami kyk gini commline. Dia tetap tdk balik badan tapi lgsung keluarin cutter. Cutter dimainin keluar masuk...kreek...kreek..kreek. Si cowo lgsung mundur, ngabur," tulis akun twitter @blangk_on.
Terkait kasus tersebut, apakah boleh membawa senjata untuk membekali diri, psikolog klinis dewasa Christina Tedja, M.Psi, Psikolog, mengatakan boleh-boleh saja membawa senjata untuk melindungi diri. Namun sejauh pelaku tidak melakukan tindakan kekerasan ada baiknya tidak kembali melakukan kekerasan.
"Menghindari pelaku. Bahwa yang penting dalam kasus seperti ini terutama bagi perempuan (tidak menutup kemungkinan laki-laki yah) untuk selalu aware, waspada dengan keadaan sekitar," pungkas psikolog yang berpraktik di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue, Jakarta.
"Tidak terlalu fokus pada gadget sehingga ketika ada pelaku pelecehan yang hendak bertindak, korban tidak sadar," sambung Tina.
Menurut Tina, akan lebih mudah untuk menghindari pelaku pelecehan seksual. Berusaha pindah atau menjauh dari tempat kejadian apabila dirasa ada gejala tindakan tidak senonoh tersebut.
Baca juga: Saran Psikolog Jika Menemui Aksi Pelecehan Seksual di KRL(hrn/up)
0 Response to "Tangkal Pelecehan Seksual di KRL, Perlukah Bekali Diri dengan Senjata?"
Posting Komentar